Underwriting Definisi Jenis Proses Dan Kriterianya

Home » Asuransi » Underwriting: Definisi, Jenis, Proses, dan Kriterianya

Dibaca Normal : 7 Menit

Definisi underwriting adalah proses mengidentifikasi dan menyeleksi risiko, mengelompokkan tingkat risiko dan pemutusan syarat ketentuan yang dimiliki oleh calon nasabah asuransi.

Definisi Underwriting Adalah
Underwriting merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi dan menyeleksi risiko yang melekat pada calon nasabah asuransi.

Dalam proses underwriting juga terdapat pengelompokan tingkat risiko, pemutusan syarat dan ketentuan yang berlaku serta jumlah premi yang harus nasabah bayar.

Underwriting adalah proses yang penting dalam asuransi. Setiap calon nasabah asuransi pasti melalui proses underwriting terlebih dahulu.

Proses underwriting berfungsi untuk menyaring calon nasabah asuransi. Proses inilah yang menentukan apakah perusahaan asuransi akan menerima atau menolak calon nasabah.

[Baca Juga: Mengapa Asuransi dan Manfaat Asuransi Serta Istilah-istilah Asuransi]

Underwriting memiliki beberapa tujuan. Salah satu tujuan dari underwriting adalah calon nasabah mendapatkan beban premi yang sesuai dengan risikonya sehingga terdapat keadilan antara premi yang dibayarkan dengan risiko yang ditanggung.

Penerbitan suatu polis bagi para pembeli asuransi mereka tentukan berdasarkan hasil proses underwriting tersebut. Pengajuan calon nasabah bisa saja mereka terima atau tolak.

Jika calon nasabah asuransi tidak memenuhi syarat proses underwriting tersebut, maka calon nasabah tersebut ditolak. Hal ini berarti calon nasabah tidak bisa membeli produk asuransi tersebut atau diterima dengan tambahan syarat dan ketentuan khusus.

Setelah itu, barulah pembeli asuransi mendapat ketentuan berapa jumlah premi yang harus ia bayarkan.

Dalam asuransi, juga terdapat istilah underwriter. Underwriter adalah orang yang mengidentifikasi dan mengevaluasi calon nasabah asuransi. Secara sederhana, underwriter adalah orang yang melakukan proses underwriting tersebut.

Jenis-jenis Underwriter
Untuk lebih detail, ada 3 jenis underwriter di asuransi. Ada underwriter pertama, financial underwriter, dan medical underwriter.

Berikut penjelasan tugas setiap underwriter tersebut.

#1 Underwriter Pertama
Orang yang menjadi underwriter pertama sebenarnya adalah agen asuransi jiwa. Jadi, agen asuransi tidak hanya menjual polis.

Agen asuransi jiwa juga menjadi orang yang pertama kali menentukan dan mengidentifikasi secara sederhana kemungkinan risiko calon nasabahnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan percakapan dengan calon nasabahnya, agen asuransi dapat menentukan apakah calon nasabahnya layak untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya atau tidak.

#2 Financial Underwriter
Tugas dari seorang financial underwriter adalah membantu calon nasabah untuk menentukan program asuransi apa yang paling sesuai dengan nasabah.

Financial underwriter akan menyesuaikannya dengan kemampuan secara finansial dan sesuai kebutuhan calon nasabah.

#3 Medical Underwriter
Medical Underwriter adalah orang yang merekomendasikan apakah calon nasabah layak untuk masuk dalam produk asuransi jiwa atau tidak. Hal ini berdasar pada kondisi kesehatan dari calon nasabah tersebut.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Kemungkinan Keputusan Underwriter
Terdapat beberapa kemungkinan yang seorang underwriter putuskan. Berikut 4 kemungkinan hasil keputusan underwriter.

#1 Diterima Secara Penuh
Hal ini berarti calon nasabah dapat menerima seluruh manfaat yang ia ajukan, sehingga calon nasabah dapat membeli asuransi yang sesuai dengan pengajuannya. Polis pun akan segera ia dapatkan.

Calon nasabah ini masuk ke dalam kategori preferred risk dan standard risk. Calon nasabah berarti telah memenuhi syarat dari proses underwriting.

#2 Diterima Tetapi Ada Pengecualian
Calon nasabah asuransi diterima tetapi terdapat beberapa penyakit tertentu yang tidak pihak asuransi tanggung. Pengecualian ini berdasarkan kondisi kesehatan calon nasabah tersebut.

[Baca Juga: Inilah 5 Asuransi yang Harus Anda Miliki untuk Antisipasi Bencana Alam]

Jangka waktu pengecualian dapat berbeda-beda untuk setiap individu. Ada yang bersifat permanen, dan juga ada yang bersifat sementara yang berarti hanya dalam beberapa tahun saja.

#3 Diterima Dengan Pembayaran Premi yang Ekstra
Calon nasabah ini dapat masuk ke dalam kategori substandard risk yang berarti nasabah mereka terima dengan pemenuhan syarat tertentu. Hal ini berarti calon nasabah asuransi akan mendapat tanggungan sepenuhnya sesuai manfaat yang ia ajukan.

Akan tetapi, calon nasabah harus membayar tambahan premi. Jadi, calon nasabah akan membayar premi yang lebih mahal daripada yang biasanya.

#4 Ditolak
Calon nasabah termasuk dalam kategori declined risk atau uninsurable yang berarti perusahaan asuransi tidak mau menerima pengajuan yang calon nasabah ajukan.

Hal ini karena risiko yang terlalu besar yang harus pihak asuransi tanggung. Hal ini juga karena ada beberapa faktor tertentu. Faktor tersebut bisa karena usia, penyakit, dan lain sebagainya.

Tahap Proses Underwriting
Terdapat beberapa tahap dalam melakukan underwriting. Berikut proses underwriting terbagi menjadi 4 tahap sederhana.

#1 Pengajuan Data dari Calon Nasabah
Pertama-tama calon nasabah akan mengisi data-data yang pihak asuransi syaratkan. Data-data ini pada umumnya tentang riwayat kesehatan.

Setelah itu, data-data yang telah nasabah isi akan diberikan ke underwriter untuk mereka analisis.

#2 Mengidentifikasi Risiko
Underwriter akan mengidentifikasi risiko yang calon nasabah miliki dari data-data yang telah terkumpul. Terdapat beberapa faktor untuk menganalisis apakah pengajuan calon nasabah mereka terima atau tidak.

Faktor yang paling umum adalah faktor risiko medis dan faktor risiko pribadi. Contoh dari faktor risiko medis adalah riwayat medis dan postur tubuh. Sedangkan contoh dari faktor risiko pribadi adalah pekerjaan, hobi, gaya hidup, serta lokasi tempat tinggal.

Faktor-faktor tersebut selanjutnya akan underwriterseleksi.

#3 Mengelompokkan Risiko
Setelah mengidentifikasi risiko, underwriter akan mengklasifikasikan risiko-risiko yang calon nasabah miliki ke beberapa kategori. Terdapat 4 kategori risiko yang utama. Kategori tersebut adalah declined risk, substandard risk, standard risk, dan preferred risk.

[Baca Juga: Berkenalan Dengan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)]

Semakin tinggi tingkat risiko yang calon nasabah miliki, maka semakin besar premi yang harus ia bayarkan. Bahkan, jika risiko yang ia miliki terlalu tinggi, ada kemungkinan perusahaan asuransi akan menolak pengajuan dari calon nasabah.

#4 Mengirimkan Pengajuan Calon Nasabah Kembali
Setelah risiko calon nasabah mereka klasifikasikan, underwriter dapat menentukan pengajuan calon nasabah mereka terima atau tidak. Jika pengajuan calon nasabah mereka terima, maka polis akan segera mereka berikan ke calon nasabah.

Kriteria Underwriting yang Baik
Selain itu, underwriting yang baik dapat sangat bermanfaat bagi perusahaan. Berikut beberapa kriteria dapat dikatakan underwriting tersebut baik.

#1 Hasil Underwriting Yang Akurat
Proses underwriting di perusahaan asuransi dikatakan baik jika hasil evaluasi risiko termasuk cukup akurat. Sehingga, hasil untuk menentukan jumlah premi dengan risiko yang akan ditanggung dapat disesuaikan dengan tepat.

#2 Membantu Perusahaan Bersaing
Jika hasil proses underwriting-nya baik, hal itu dapat membantu perusahaan untuk bisa bersaing dengan perusahaan asuransi lainnya.

Hal ini karena pendapatan suatu perusahaan ditentukan oleh hasil underwriting tersebut, baik secara pengeluaran, pengendalian, penetapan harga premi, dan lain sebagainya.

[Baca Juga: Ketahui Dulu Yuk Jenis Unitlink Sebelum Anda Mengambil Asuransi Unitlink]

Beli Asuransi Selagi Muda dan Sehat
Berdasarkan hasil penjelasan sebelumnya, akan lebih baik jika Anda sudah membeli asuransi dari sekarang.

Selagi Anda masih sehat, Anda akan dengan mudah melalui proses underwriting ini. Besar kemungkinan Anda akan diterima dan akan menerima manfaat dari asuransi.

Silakan beri komentar dan pendapat Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih!

Sumber Referensi:

* Riki Wardana. 2016. Peran dan Fungsi Underwriting dalam Asuransi. Reliance-life.com – /6fgXLG
* Jurnal Allianz. 25 Juli 2017. Mengupas Peran Penting Underwriting Dalam Dunia Asuransi. Allianz.co.id – /p3sx1k
* Anugrah Wahyudi. 31 Juli 2017. Mengenal Proses Underwritind Dalam Dunia Asuransi. Proteksikeluargasyariah.com – /rJyS6V
* Asuransi365. 2018. Underwriting & Keputusan Underwriting Dalam Asuransi – Apa Itu? Asuransi365.com – /pCh5x8

Sumber Gambar:

* Definisi Underwriting – /NjPpib
* Underwriting Adalah – /Ep1hAQ

Pastikan Sobat Finansialku Tak Ketinggalan Informasi Terbaru​

Subsribe sekarang untuk dapatkan analisis prediksi pasar mingguan, perencanaan keuangan, serta analisis saham, reksa dana, dan produk investasi lainnya.

keyboard_arrow_leftPrevious

Virtina Thionita, BBA memiliki background pendidikan S1 jurusan Business Administration, konsentrasi Wealth Planning di President University. Memiliki ketertarikan dan pengalaman di bidang investasi, perencanaan keuangan, dan entrepreneurship.