Sehimpun Basic Manners Yang Akan Menunjukan Kualitas Kepribadian Seseorang

Rahmania mungkin pernah mendapati kawan atau orang lain yang pernah melakukan sesuatu yang membuat kita merasa risih bahkan dibikin dongkol olehnya karena sikapnya yang kurang etis terlebih–seperti istilah awam–akhlak-less.

Jika demikian halnya, mau ngingetin kok ya nggak kenal siapa dia, mau negur kok ya tak enak sama temen sendiri.

Akibatnya kita hanya bisa mbatin, “Anak ini kok kayak gini, sih? Apa ya nggak bisa sopan sedikit gitu?” atau, “Menyebalkan sekali orang ini, dasar nggak ada akhlaknya sama sekali!” dan segala rasan-rasan yang muncul begitu saja.

Maka tak dapat dipungkiri bahwa tingkat kedewasaan seseorang dapat diukur dengan bagaimana cara ia berpikir dan berperilaku terhadap sesamanya, serta kemampuannya menempatkan diri dengan lingkungan, entah di tempat kerja terlebih di ruang publik.

Betapa pentingnya perilaku seseorang dalam membangun relasi dan bermasyarakat. Karenanya, Nabi Muhammad Saw diutus menjadi nabi salah satunya untuk menyempurnakan akhlak. Beliau pun bersabda bahwa sesungguhnya orang yang terbaik adalah orang yang memiliki telatah yang baik.

Sesuai dengan pengalaman saya dan beberapa kawan. Berikut ini adalah sehimpun basic manners (perilaku dasar) yang harus diperhatikan dan perlu diejawantahkan dalam laku sehari-hari.

#1 Tahan pintu jika ada orang di belakang
Jika Anda pernah berada di belakang orang yang akan keluar dari ruangan (minimarket, ATM, masjid, dsb) lalu orang itu tak memperhatikan Anda yang ingin keluar juga, atau malah sebaliknya. Maka menahan pintu untuk orang yang akan keluar adalah tindakan yang sangat mulia.

Bukan tidak mungkin, kita akan mendapatkan apresiasi, entah itu senyuman atau ucapan terima kasih. Dengan begitu, setidaknya kita telah berusaha untuk menjadi manusia yang baik.

#2 Saat mengobrol jangan sesekali membuat orang risih
Anda pasti pernah mengalami beberapa hal yang kurang mengenakan saat mengobrol dengan kawan atau klien seperti tak fokus menatap mata, diajak ngobrol malah main gawai, hingga memotong pembicaraan tanpa terlebih dulu memberi sign.

Karenanya, jika mengobrol tentang apa pun itu baik dalam forum atau empat mata usahakan untuk eye contact, tidak main hape, dan tidak memotong pembicaraan tanpa terlebih dulu meminta izin.

Dengan begitu, dijamin, relasi antar klien atau teman akan semakin erat.

#3 Jangan lupa untuk selalu bilang tolong, maaf, dan terima kasih
Saya rasa ini basic sekali dalam bertutur dan bertelatah. Ketiga hal ini merupakan sebentuk apresiasi atau penghargaan kita atas orang yang berkenan untuk dimintai tolong dan telah menolong kita tanpa pamrih, serta pengakuan atas kesalahan yang kita perbuat terhadap kawan atau orang lain.

Ketiga kata ini sebenarnya mudah untuk diucapkan, tapi nyatanya tak sesederhana yang kita kira. Butuh pembiasaan untuk memulai sesuatu yang sulit agar menjadi kebiasaan yang mudah untuk dilakukan.

#4 Jaga ucapan saat berada di depan orang yang baru dikenal
Bercanda dengan kawan yang sudah lama kita kenal itu sudah biasa. Namun lain cerita jika berhadapan dengan orang yang baru kita kenal. Pemilihan kata dan diksi yang tepat serta sikap baik tentu menjadi hal yang utama. Bicara seperlunya dan mengimbangi pembicaraan adalah salah dua modal utama dalam menjalin sebuah relasi.

Hindari pertanyaan yang tidak perlu yang sekiranya dapat menyinggung lawan bicara. “Kamu masih jomlo atau sudah punya pacar? Atau bahkan sudah punya anak?” seperti itu kira-kira.

#5 Kalau mau telepon, pastikan yang dihubungi berkenan untuk ditelepon
Sesaat sebelum menelepon seseorang, pastikan bahwa ia bisa dihubungi atau jauh sebelum itu, Anda bisa janjian terlebih dulu. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa ia lagi senggang atau sibuk.

Biasanya batas misscall adalah 2x. Jika dua kali itu tak ada respon, maka tolong jangan dilanjutkan. Boleh jadi yang Anda panggil sedang me time, mandi, rapat, salat, menyantuni anak yatim, dsb.

Kalau memang sangat urgent, beri kabar terlebih dulu. Sebab banyak orang yang malah prefer via chatting.

#6 Biasakan ketika orang asing meminta nomor orang lain (teman, keluarga, dsb) untuk ijin/bilang dulu kepada yang bersangkutan
Seperti pengalaman saya sekira dua tahun lalu. Kala itu, ada nomor asing yang mengirim pesan singkat dengan kode negara +66. Ia benar menyebut nama saya, entah ia tahu dari mana kontak saya. Saat itu saya belum sadar kalau itu nomor asing.

Sesaat setelahnya, saya baru sadar kalau kode negara +66 itu dari Thailand.

Tak berhenti sampai situ, kode negara +7 pun pernah mendarat ke hape saya. Setelah saya telusuri ternyata kode negara itu dari Rusia dan Kazakhstan (negara pecahan Uni Soviet). “Wah cukup ngeri juga ini,” saya pikir. Akhirnya +66 dan +7 segera saya blokir.

Maka sebelum memberikan nomor teman atau kerabat ke orang lain, agar bilang dulu-lah ke orang yang bersangkutan, agar tidak timbul saling curiga.

#7 Hindari memulai percakapan dengan huruf “P”
Lebih baik gunakan, “Assalamualaikum,” “Salam”, “Halo”, “Selamat pagi/siang/malam”, lalu mulai percakapan. Sebisa mungkin hindari nge-P(ing) saat memulai percakapan.

Lalu akhiri dengan “terima kasih”, “suwun”, “punten” dsb. Itu akan mencerminkan kepribadian dan skill komunikasi kita.

#8 Jika teman jualan makanan jangan bertanya, “Enak kah?”
Senior saya–dalam sebuah organisasi ekstra kampus–pernah bertanya dalam forum ‘buka lapak’ di sebuah grup whatsapp, “Roti browniesnya gimana, enak kah?” Beruntung yang jual para ibu-ibu yang sudah mengerti karakternya. Kalau tidak, pak senior pasti sudah di-kick dari grup tanpa penghormatan.

Jadi tolong, buat siapa saja jika ada yang buka lapak di grup whatsapp, terutama yang jual makanan, tanya seperlunya saja.

#9 Kalau meminjam barang, usahakan kembalikan seperti keadaan semula
Yang jelas, kalau pinjam barang teman, apa pun itu, pas ngembalikan mbok ya pastikan sesuai dengan keadaan semula atau bahkan lebih baik dari sebelumnya.

Dengan begitu, kawan Anda pasti berkenan terus kok kalau barangnya dipinjami lagi.

#10 Usahakan on time, jika terpaksa molor segera kabari

Memang susah untuk tidak ngaret. Namun apa daya, banyak printilan-printilan yang membikin kita jadi nggak on time. Jika demikian halnya, mengabari orang yang telah kita ajak janjian adalah suatu keharusan. Sebab menunggu tanpa kepastian itu bagai DPR yang ngumbar janji diawal tapi nihil dalam tindakan. Serius.

Demikian 10 basic manners yang perlu untuk jadi perhatian kita dalam laku sehari-hari. Sebenarnya masih banyak lagi, tapi batas kata tak lagi bisa berkompromi. Kalau ada tambahan, sila tulis di kolom komentar.