Produk Kerajinan Diekspor Ke Israel Ini Kata Pemprov NTB

MATARAM, iNews.id – Ekspor produk dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Israel mencapai 400.000 dolar AS, setara Rp5,8 miliar hingga Juli 2020. Produk yang diekspor yaitu kerajinan olahan berupa keranjang buah dari rotan.

Kepala Dinas Perdagangan NTB, Fathurrahman mengakui ada sejumlah komoditas dari NTB yang diekspor ke Israel. Namun, ekspor tersebut terakhir dilakukan pada Maret 2020 sebelum pandemi Covid-19.

“Meski sejumlah produk NTB tercatat masuk ekspor ke Israel dan negara Timur Tengah lainnya, namun NTB tidak punya ikatan kerja sama dalam bentuk perjanjian dagang,” katanya di Mataram, Jumat (21/8/2020).

Dia mengatakan, produk-produk NTB itu berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) yang biasa disebut Certificate of Origin (COO). Surat ini merupakan sertifikat asal barang, di mana dalam sertifikat dinyatakan bahwa barang/komoditas yang diekspor berasal dari daerah/negara pengekspor.

“SKA digunakan untuk mengontrol laju ekspor di Indonesia, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 19 tahun 2019 tentang ketentuan dan tata cara penerbitan SKA untuk barang asal Indonesia. Memang produk kita diekspor ke sejumlah negara, tetapi tidak ada perjanjian dagang (dengan Israel) itu,” katanya.

Pemprov NTB, kata Fathur, tidak pernah melakukan perjanjian dagang dengan entitas luar negeri. Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 tahun 2020, kewenangan tersebut ada di pemerintah pusat.

Secara umum, kata dia, ekspor dari NTB masih didominasi barang tambang, terutama dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Porsinya mencapai 94,12 persen dengan negara tujuan pengiriman Filipina, Korsel, Jepang, dan China.

Sedangkan nontambang 5,88 persen, sekitar 5,5 juta dolar AS. Sebagian besar disumbang produk perikanan dan kelautan 2,31 persen dengan negara tujuan Malaysia, China, Australia dan Hong Kong.

Berikutnya komoditas pertanian dan perkebunan (3,42 persen) dengan negara tujuan Prancis, Korsel dan Hong Kong. Sisanya dari kerajinan (0,15 persen) dengan negara tujuan AS, Jerman, Norwegia dan Israel.

“Tahun ini nilai ekspor kita hampir 4,2 juta dolar AS trmasuk ekspor kerajinan olahan pada Maret lalu. Tidak termasuk sektor tambang, mengingat untuk tambang saja nilainya lebih dari 62 juta dolar AS,” tuturnya.

Editor : Rahmat Fiansyah