Mengenal DLNA AirPlay Miracast Mirroring Dan WiDi Pada Perangkat Mobile
Hai Agan semuanya, numpang bikin thread lagi ya.
Silakan di Ctrl-D dulu, Penting neh Gan
Harapan ane cuman dua:
1. Agan bisa berpartisipasi di forum ini, barang sekedar komen aja atau saling sharing
2. Kalo dirasa bermanfaat, kiranya dapat memberi rate pada thread ini
Pada thread sebelumnya, telah dibahas bersama mengenai teknologi TV Out yang jamak ditemui pada smartphone/tablet terkini. Umumnya teknologi TV Out tersebut menggunakan jenis koneksi kabel. Menginjak akhir tahun 2014, mendadak ramai perbincangan mengenai produk gawai yang menyajikan tayangan TV Out secara nirkabel.
Berkenaan dengan hal itu, yuk kita bahas sama-sama.
Teknologi Pemindah Tayang Nirkabel? Apa itu?
Pengertian & Latar Belakang
Secara umum, pemindahtayangan nirkabel adalah kegiatan memindahkan hasil tayang, serupa dengan kegiatan TV Out dengan kabel, yakni memindahkan tayangan pada produk input kepada produk output, namun penggunaannya dilakukan secara nirkabel atau tanpa kabel. Tujuan utama pembuatan teknologi ini adalah memberikan kesempatan berbagi data dengan lebih mudah dan leluasa, tanpa hambatan.
Jauh sebelum gonjang-ganjing Miracast mengemuka usai rilis Asus Google Nexus 7 dan LG Google Nexus 4, teknologi pemindah tayang nirkabel sudah hadir dengan beragam jenis dan lisensi. Umumnya teknologi ini memanfaatkan teknologi WiFi Direct sebagai sarana transfer tayangan.
A. DLNA
DLNA atau Digital Living Network Alliance adalah organisasi nirlaba yang didirikan oleh Sony dan Intel pada bulan Juni 2003, yang bertanggung jawab untuk menentukan standar pemrograman yang memungkinkan pengguna perangkat dapat berbagi media digital antara multimedia perangkat satu dan lainnya.
DLNA menggunakan protocol UPnP (Universal Plug and Play) untuk media management, discovery dan pengontrolannya.
UPnP adalah sebuah set protocol yang memungkinkan agar perangkat yang dapat terhubung ke jaringan (PC, Printer, Wireless Router, perangkat mobile) dapat secara mulus (seamlessly) menemukan satu sama lain dan memungkinkan terjadinya layanan jaringan seperti: Data Sharing, Communications dan Entertainment.
Lebih simple-nya, keberadaan lembaga DLNA ini menetapkan standar yang memungkinkan produk-produk elektronik dapat terhubung dan berbagi konten satu sama lain walaupun berbeda produsen. Dengan DLNA Anda bisa menciptakan Network Home antar device yang anda punya.
Perangkat yang mendukung Protocol DLNA biasanya ditandai dengan sticker DLNA Certified. Pada awalnya protocol DLNA hanya dapat menghubungkan berbagai perangkat dengan sertifikat DLNA saja, namun belakangan DLNA mulai mengembangkan wireless display yang dapat saling terhubung melalui jaringan wifi biasa. Sehingga semakin banyak perangkat yang dapat terhubungan mengunakan protocol DLNA.
Banyak produk yang menerapkan teknologi DLNA. Pada beberapa produsen elektronik, mereka menggunakan nama lain untuk DLNA ini (Sony tetap menggunakan nama DLNA), seperti:
– Pada produk LG disebut dengan SmartShare.
– Pada produk Philips disebut dengan Simple Share.
– Untuk Samsung, dinamakan Allshare.
Secara eksklusif memang namanya berbeda, pun demikian tetap berbasis DLNA dan kompatibel dengan produk lain yang “DLNA Certified”.
Kelebihan:
– Penggunaannya mudah.
– perangkat dengan sertifikasi DLNA sudah banyak, mulai dari konsol game seperti PlayStation 3 dan Microsoft Xbox 360 hingga smartphone Samsung yang merakyat.
Kekurangan::
– Lisensi yang tidak murah, sehingga meningkatkan harga produksi, yang berarti umumnya harga jual produk akan mahal.
– Pindah tayang hanya terasa seperti streaming.
B. AirPlay
Sejalan dengan berkembangnya teknologi DLNA, Apple kemudian mengembangkan teknologi serupa yang mereka beri nama AirPlay. AirPlay adalah layanan streaming nirkabel dari Apple yang dirancang untuk memungkinkan pengguna untuk melakukan streaming konten dari iDevices dan Mac. AirPlay mulanya dirancang untuk memindahtayangkan konten multimedia iTunes milik pengguna ke perangkat multimedia milik pengguna, misalnyavsistem stereo, AirPort Express, atau set HDTV. Kini AirPlay sudah menunjang banyak kemampuan, bahkan kemampuan Mirroring.
Produk input Smartphone/Tablet/Gawai yang menggunakan teknologi ini umumnya adalah perangkat Apple, yakni iPhone series, iPad series, Mac series
Kelebihan:
– Produk dengan fitur AirPlay terkini, tidak hanya sekedar streaming, melainkan juga sanggup melakukan Mirroring (apa yang pengguna lakukan pada media input adalah apa yang tertayang pada media output).
Kekurangan:
– Produk input terbatas pada perangkat buatan Apple, kurang universal.
– Umumnya baik produk input maupun produk output harganya mahal.
C. Miracast
Miracast mendadak ramai diperbincangkan, karena dimotori oleh Google Android yang digunakan banyak lapisan masyarakat. Miracast adalah program sertifikasi dari Wi-Fi Alliance berdasarkan spesifikasi Wifi-Display. Protocol Wifi Miracast ini adalah protocol yang paling terbuka (open), Artinya protocol ini dapat bekerja lintas platform tidak terbatas pada merk produk dan seri tertentu, karena protocol ini bekerja secara wireless menggunakan frekuensi yang biasa digunakan untuk mengakses jaringan. Spesifikasi yang dibutuhkan oleh Miracast juga tidak tinggi, membuat banyak perangkat dapat menerapkan Miracast sebagai basis pindah tayang saat ini.
Miracast Basic
Secara umum, produk dengan WiFi Direct sudah dapat menrapkan fitur Miracast. Bahkan Samsung Galaxy S II sudah menjajal fitur Miracast menggunakan teknologi WiFi Direct versi awal yang dimilikinhya. Google kemudian mendesain sistem operasi JellyBean memiliki fitur Miracast secara default (makin disempurnakan pada JellyBean 4.3). Sehingga, produk Android dengan kombinasi OS JellyBean dan WiFi Direct, berarti sudah bisa melakukan kegiatan transfer tayangan melalui Miracat. Demikian pula dengan Windows 8 ke atas pun sudah dibekali dengan fitur ini.
Kelebihan:
– Lisensi jauh lebih murah dibanding TV Out jenis kabel.
– Produk output atau dongle adapter Miracast mudah dan jamak ditemukan.
– Produk input Miracast mudah dan jamak ditemukan, cukup berbekal fitur WiFi Direct dan OS JellyBean ke atas.
Kekurangan:
– Kemampuan tayang hanya menu tertentu, dan bersifat streaming (belum bisa melakukan kegiatan Mirroring).
Miracast Mirroring
Produk Miracast dengan fitur Mirroring sebenarnya fitur rilis Wi-Fi Alliance yang sama. Hanya saja perlu diketahui bahwa untuk bisa mendapatkan kegunaan Mirroring ini, diperlukan tambahan hardware yakni setidak-tidaknya GPU (Graphics Processing Unit) untuk menyelaraskan mirroring secara real time, uga menggunakan WiFi Direct terkini. Keduanya sejatinya bukanlah hal mahal, terlebih GPU yang diproduksi Tiongkok harganya sangat murah. Dengan menggunakan Miracast Mirroring, maka fungsi pindahtayang sangat serupa dengan pemindahtayangan ala teknologi kabel semisal HDMI konvensional, MHL HDTV, atau SlimPort dengan rasa nirkabel. Apa yang tertampil pada produk input adalah apa yang tertampil pada produk ouput secara lugas.
Produk Android dengan fitur Miracast pertama bahkan mendukung Miracast Mirroring, yakni Asus Nexus 7 dan Nexus 4. Produk-produk ternama sangat concern dengan pengembangan fitur Miracast dengan kemampuan Mirroring yang berkualitas, membuat Samsung baru dapat menerapkan fitur ini pada era Samsung Galaxy S5 dan Note 3. Pun karena biaya produksi yang rendah, smartphone murah Samsung Galaxy Grand Prime sekalipun kini sudah mendukung fitur ini. Berbeda dengan Samsung, Sony dengan konsistensi DLNA-nya (dan produk-produknya yang nyaris tidak bisa dibilang murah), memiliki ekosistem yang mendukung Miracast Mirroring, sehingga umumnya smartphone Sony dengan baragam kelas juga dapat menikmati fitur ini. Produk Oppo, Xiaomi, dan Gionee, lebih cerdik dengan mengembangkan fitur ini sebagai promosi penjualan, mengingat produk mereka jarang mendukung TV Out jenis kabel. Di Indonesia, bahkan produk murah Cyrus Chat mendukung Miracast dengan Mirroring, meskipun kita harus mewajarkan lag yang muncul dengan banderol harganya, tentu saja.
Kelebihan:
– Lisensi jauh lebih murah dibanding TV Out jenis kabel.
– Kapabilitas Mirroring (apa yang disaksikan di produk input adalah sama dengan yang disaksikan pada produk output).
– Produk output atau dongle adapter Miracast mudah dan jamak ditemukan.
– Produk input Miracast Mirroring kini mudah dan jamak ditemukan.
Kekurangan:
– Kualitas tayang banyak lag, bergantung pada hardware produk input. Makin baik brand dan kelas produk, makin minim lag yang ditemukan.
D. Intel WiDi
Intel Wireless Display merupakan teknologi terbaru yang mengembangkan fitur Miracast, namun tertutup pada ekosistem Intel. Intel WiDI sendiri merupakan jawaban dari para pengguna produk Intel yang merasa produk Miracast yang dirilis pada awal mula, seringkali mendapat bugs pada produk berbasis Intel. Pada Intel WiDi versi 3.5, Intel menanamkan fitur Miracast penuh, sehingga keduanya berjalan bersamaan dengan baik dan lebih banyak platform untuk diterima. Intel WiDi rilis terbaru bahkan sudah mendukung Mirroring, pada produk Windows 8 sekalipun. Pastikan driver Intel WiDi sudah terinstall dengan baik pada perangkat Windows 8 dengan WiFi Direct terbaru yang didukung Intel WiDi.
Kelebihan:
– Mendukung fungsi Mirroring
Kekurangan:
– Cenderung mahal
Prospek Optimalisasi Fitur Wireless Display pada Perangkat Mobile
Produk dengan teknologi wireless display tentu akan semakin berkembang. Mengingat teknologi WiFi Direct yang saat ini digunakan pun terus dikembangkan, terutama dari sisi kecepatan transfer rate hingga proteksi yang lebih aman dari penyadapan dan pencurian data transfer (saat ini protokol keamanan WPA2 malah dikembangkan dengan banyak fitur akses keamanan). Ke depannya, transfer pemindahtayangan diharapkan sanggup mengakomodir memindahkan tayangan dengan kemampuan 3D, minimalisasi lag, serta pemanfaatan yang lebih luas, terutama pada bidang non multimedia, pendidikan, dan seni saja, seperti misalnya kesehatan, militer, hingga transportasi.