Manajemen Risiko Yang Tepat Kunci Tangani Cyber Attack

Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Menurut laporan We Are Social, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesia per Januari 2022. Jumlah tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini menjadi celah baru bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penyerangan terhadap dunia cyber.

Salah satu bentuk serangan cyber ini adalah ransomware yang dapat menyerang website. Kasus yang dapat dijadikan pelajaran adalah bagaimana ransomware dapat membobol bank sentral Bangladesh dan Malaysia yang menyebabkan kerugian besar. Oleh karenanya, penting bagi pemilik usaha untuk melakukan manajemen risiko yang tepat dan menciptakan sistem keamanan internet tingkat tinggi guna terhindar dari cyber attack.

Manajemen risiko merupakan suatu proses identifikasi kerentanan dan ancaman terhadap sumber daya informasi yang digunakan oleh sebuah perusahaan atau organisasi, yang dilakukan oleh manajer IT untuk mencapai tujuan bisnis, dan mengurangi risiko terhadap cyber attack.

Dalam melakukan manajemen risiko, ada strategi mitigasi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko serangan cyber. Strategi mitigasi tersebut diantaranya:

1. Menerapkan Distribusi Tanggung Jawab yang Seimbang

Banyak pengguna berpikir bahwa cyber security adalah tanggung jawab departemen TI, tetapi sebenarnya semua orang dalam perusahaan bertanggung jawab terhadap keamanan teknologi di perusahaan, termasuk para eksekutif yang harus lebih memahami risiko agar dapat menentukan kebijakan dalam cyber security. Karyawan yang memiliki akses email juga rentan terhadap penipuan Phising di mana mereka bisa secara tidak sengaja mengklik tautan yang berbahaya, sehingga perusahaan perlu menerapkan distribusi tanggung jawab yang seimbang.

1. Lakukan Pendekatan Holistik untuk Keamanan

Penting bagi perusahaan untuk melengkapi karyawan dengan alat yang tepat untuk mengenali email dan malware phishing. Kembangkan budaya kesadaran cyber di perusahaan seperti membuat poster atau flyer untuk menjadi alat sosialisasi dan berikan pelatihan yang memadai untuk semua pengguna.

1. Mengidentifikasi Ancaman dan Mengelompokkan Aset

Langkah manajemen risiko selanjutnya mengidentifikasi ancaman dan mengelompokkan aset Anda, termasuk aset digital dan kekayaan intelektual (IP). Anda juga perlu kenali ancaman terhadap organisasi Anda, yang bisa dilakukan oleh pihak eksternal, seperti peretas yang mengunci sistem Anda menggunakan uang tebusan atau seseorang yang mencuri informasi pribadi. Waspada juga terhadap ancaman internal seperti pengguna yang mungkin secara tidak sengaja menghapus file atau karyawan yang mencoba mencuri file rahasia perusahaan. Jika perlu, Anda bisa memakai pihak ketiga yang dapat melakukan asesmen, pengujian dan penilaian terhadap kerentanan sistem.

1. Kembangkan Rencana Tanggap Insiden & Tim Tanggap Insiden

Setiap orang di organisasi perlu tahu apa yang harus dilakukan ketika ancaman telah terdeteksi. Rencana respons insiden yang telah disusun perlu bergegas dijalankan sesuai prosedur. Dengan mengembangkan dan mempertahankan pendekatan manajemen risiko cyber untuk teknisi, Anda dapat meminimalkan ancaman cyber dan dampak yang dihasilkan bagi organisasi Anda. Anda juga akan siap ketika klien meminta salinan kebijakan cyber security Anda atau rencana mitigasi risiko .

1. Gunakan Perangkat yang Mendukung

Perangkat hardware seperti laptop, desktop, dan server yang memiliki keamanan tingkat tinggi dapat meminimalisir terjadinya serangan cyber. Umumnya perangkat tersebut dibekali fitur keamanan seperti pembaca sidik jari, dan fitur TPM atau modul chip yang bertugas untuk melindungi berbagai data yang tersimpan dalam komputer atau laptop dengan sistem yang terenkripsi.

Anda bisa menggunakan produk-produk dari Acer seperti Acer Veriton M yang upgradeable serta memiliki fitur keamanan yang canggih. Didukung oleh Prosesor hingga Intel® Core i9, memori hingga 128GB DDR4, kapasitas penyimpanan hingga 1TB SSD M.2 NVME / 2TB HDD, Wi-Fi 6 dan Bluetooth® 5 (optional) serta Windows 11 Pro / Windows 11 Home.

Selain itu ada juga Acer Travelmate P214 yang memiliki daya tahan berstandar militer serta keamanan tinggi dengan fitur TPM & pemindai sidik jari. Didukung oleh prosesor hingga Intel® Core i7, Memori hingga 32GB DDR4, kapasitas penyimpanan hingga 1TB SSD M.2 NVME / 1TB HDD, Intel Wireless Wi-fi 6 AX201, Resolusi 14″ HD (1366×768) / 14″ FHD (1920×1080) dan dibekali daya tahan baterai hingga 13 jam.

Selain 2 produk Acer tersebut, Anda bisa temukan produk Acer lainnya dengan klik tautan berikut.