Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Melakukan Penyuluhan Kesehatan Pencegahan Dan Penanganan DBD Pada Anak Di Ruang Pol

NERS NEWS – Mahasiswa Profesi Ners Kelompok B Stase Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga telah berhasil menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dengan tema “Pencegahan dan Penanganan DBD pada Anak” pada Kamis 18/11/22. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di selasar depan Poli Anak Rumah Sakit Universitaas Airlangga (RSUA) dengan sasaran Pasien dan keluarga yang mendampingi di Poli Anak RS Unair.

Penyuluhan ini merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners untuk memenuhi kompetensi sebagai Ners. Penyuluhan kesehatan dengan Metode ceramah di ruang Poli Anak RS Unair dapat Untuk mengetahui definisi DBD pada Anak, Untuk mengetahui faktor risiko DBD pada Anak, Untuk mengetahui gejala dari DBD pada Anak, Untuk mengetahui cara penanganan DBD pada Anak, Untuk mengetahui cara pencegahan DBD pada Anak, sehingga dinilai perlu dilakukan terapi bermain di Ruang Poli Anak RSUA.

Acara ini terdiri dari pembukaan dengan perkenalan panitia kegiatan, dilanjutkan dengan kontrak wktu dan meminta izin untuk mendokumentasikan kegiatan yang sedang berlangsung. Selama acara berlangsung, orang tua sangat aktif mendengarkan dan menyimk enjelasan pemateri dan terdapat beberapa yang inisiatif untuk meminta leaflet kelompok kmi untuk dibawa pulang sehingga tetap mengingat informasi yang telah disampaikan oleh kelompok kami. Tak lupa Rofiqa selaku Pemandu kegiatan menanyakan kesan dan perasaan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, seluruhnya merasa lebih paham dan senang dapat menambah pengetahuan.

Penyuluhan kesehatan di poli anak diakhiri dengan tanya jawab dengan orang tua salah stau anak yang pernah menderita DBD, beliau menanyakan apakah terdapat kekambuhan dengn interval waktu yang menjadi patokan. Gentri selaku pemateri dalam kegiatan PKRS minggu ini menyampaikan jika tidak ada intervl waktu spesifik yang dpat menjadi acuan saat anak kan menderita DBD kembali, namun kemungkinan menderita DBD akan tetap ada jika masih tidak melakukan beberapa upaya penceghan seperti Menguras, membasuh tempat-tempat yang sering digunakan sebagai TPA seperti ember, bak mandi, bak penampungan air minum, wadah penampungan pada lemari es dll, menutup, tutup rapat tempat penyimpanan air seperti kendi, drum dll, mengubur, sebaiknya kubur barang bekas yang sudah tidak terpakai yang berpotensi sebagai tempat tergenangnya air.

“Semoga dengan diadakannya penyuluhan kesehatan di depan selasar poli anak RSUA dapat menambah pengetahuan orangtua akan faktor apa saja yang dapat menyebbakan DBD, gejalanya, cara penanganan serta yang paling penting ialah mencegah agar anak tidak menderita atau terkena DBD. Kepada pengunjung lain yang sedang mendengarkan atau menyimak penyuluhan kesehatan kelompok kami lebih mengetahui pennganan saat terdapat keluarga yang terjnagkit DBD”.harapan dan tutup melania selaku panitia pada 18/11/2022.

Penulis: Melania Natalia Tia Darmiati
Editor: Naili Raudiatus Zahra (Airlangga Nursing Journalist)