Ini Yang Terjadi Jika Negara Muslim Bersatu Lawan Israel

GAZA, TELISIK.ID – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan kepada negara-negara Muslim untuk terus berperang melawan Israel.

Dalam sebuah siaran televisi, Ali Khamenei menyebut Israel bukanlah sebuah negara, melainkan garnisun teroris.

Ali Khamenei juga menyebut bahwa perang melawan rezim zalim itu adalah upaya perang melawan penindasan, dan perang melawan terorisme.

“Dan ini adalah tugas publik untuk melawan rezim ini,” kata Ayatollah Ali Khamenei, dikutip Reuters.

Ia juga menyampaikan, penentangan terhadap Israel adalah batu ujian keyakinan bagi Iran.

“Kerja sama negara-negara Muslim di Quds (Yerusalem) adalah mimpi buruk bagi Zionis,” kata Khamenei.

Berikut perbandingan lima negara Timur Tengah dengan kekuatan militer terkuat dilansir Global Firepower (GFP) dan Forbes, Israel berada diposisi ke empat, siapa yang pertama?

1. Turki

Dalam GFP, Turki memiliki indeks kekuatan 0,2216 (indeks sempurna bernilai 0,0000) dan menduduki peringkat 9 dunia. Negara yang dipimpin oleh Erdogan tersebut memiliki personel militer aktif sebanyak 355.800, dan anggaran militer sejumlah US$ 8 miliar (sekira Rp 113 triliun).

Negara ini memiliki hubungan militer yang intens dengan Qatar, Somalia, serta berafiliasi dengan NATO.

> Baca Juga: Bunuh Anak dan Wanita Palestina, Tagar Israel Teroris Menggema di Twitter

Meskipun demikian, Turki sebetulnya juga menghadapi tantangan dalam institusi militer khususnya sejak banyak perwira yang disingkirkan dari institusi militer karena dianggap terlibat dalam kudeta, baik kudeta masa lalu maupun kudeta 2016.

Dengan Militer yang demikian kuat, Turki percaya diri untuk ikut serta dalam perang yang terjadi di negara tetangga. Misalnya adalah keikutsertaa Turki di Suriah, dengan klimaksnya adalah kampanye Afrin pada Januari 2018 lalu.

2. Mesir

Mesir memiliki indeks kekuatan 0,2751 dengan 438.500 personel militer aktif. Untuk anggarannya, Mesir jauh dari Turki, di mana hanya sebesar US$ 2,7 miliar (sekira Rp 38,16 triliun).

Negara yang dipimpin oleh mantan jenderal, Abdul Fatah el-Sisi, ini tengah melancarkan program rekapitalisasi peralatan perang, termasuk memiliki pesawat tempur baru, ditambah dengan helikopter serang dan rudal darat ke udara. Mesir juga masuk sebagai peringkat 10 di dunia untuk negara dengan militer terkuat.

Meskipun memiliki militer yang sangat kuat, negara ini juga masih berjuang tanpa letih menghabisi para teroris. Hingga saat ini, ia berusaha menggempur basis pertahanan ISIS di Semenanjung Sinai bersama dengan sekutunya.

3. Iran

Iran naik satu peringkat dari tahun lalu, sebagai negara dengan militer terkuat di Timur Tengah. Setelah sebelumnya, posisi ini ditempati oleh Israel. Iran memiliki indeks kekuatan 0,3131 dan pasukan sejumlah 523.000 pada tahun 2017.

Negara yang berkeinginan menjadi superpower kawasan ini rela menggelontorkan dana sangat besar, yakni US$ 16 miliar (sekira Rp 226,23 triliun).

Sanksi dari komunitas internasional yang menyebabkan Iran tidak dapat mengekspor senjata, telah memaksa negara itu mengembangkan sendiri.

> Baca Juga: Ngeri, Israel Rudal Gedung Al Jazeera dan Kantor Berita AP

Jangan salah, angkatan bersenjatanya juga terlihat kuat dalam peperangan asimetris meskipun menggunakan senjata buatan dalam negeri. Pasukan Iran, khususnya unit Al Quds dari IRGC telah memainkan peran vital di Suriah dan Irak.

4. Israel

Israel turun menjadi peringkat 4 dengan indeks kekuatannya 0,3444. Negara pemilik institusi militer IDF ini memiliki personel militer sebanyak 176.500 dan menggelontorkan dana US$ 18,5 miliar (sekira Rp 261,47 triliun). Jumlah sebesar itu tidak mengagetkan, mengingat ia harus menghadapi ancaman-ancaman yang datang dari negara di kawasan.

Militer Israel (IDF) memiliki perlengkapan dan pelatihan terbaik di kawasan. Belum lagi, Israel selalu mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat yang merupakan sekutunya.

5. Arab Saudi

Negara kaya raya di Timur Tengah ini menempati posisi ke-5, dengan indeks kekuatan 0,4636.

Negara yang juga bersekutu dengan AS di beberapa kesempatan ini, memiliki jumlah pasukan militer sebanyak 227.000 dan menggelontorkan dana US$ 76,7 miliar (sekira Rp 1.083 triliun)! Jumlah yang fantastis, namun juga sebanding dengan ambisinya untuk tetap menjadi superpower kawasan Timur Tengah, dan menghalau rivalnya, Iran.

Uang sebanyak itu dihabiskan untuk memberi peralatan militer canggih.

Setidaknya, militer Saudi telah diuji coba pada Perang Yaman beberapa waktu silam, meskipun akhirnya kalah dari Houti. Kekalahan yang tidak sebanding dengan uang yang dikeluarkan untuk militer tersebut, sering kali mendatangkan tanda tanya besar.

Jika keempat negara Muslim itu bersatu saja, pastilah apa yang dikatakan oleh perkataan Ali Kahmenei bahwa Israel akan mengalami mimpi buruk akan terjadi. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Fitrah Nugraha