Ingin Liburan Keluar Negeri Tahun Depan Hindari Tempattempat Ini

Sejumlah negara masuk dalam kategori destinasi paling berbahaya tahun 2023. Foto/Ilustrasi

JAKARTA – Jika Anda ingin mengajak keluarga untuk berlibur keluar negeri pada tahun depan, maka anda harus pintar-pintar menentukan destinasinya. Pasalnya,sejumlah negara masuk dalam tujuan paling berbahaya di dunia pada tahun 2023.

Perusahaan manajemen risiko perjalanan internasional SOS belum lama ini merilis apa yang disebut sebagai Peta Risiko Perjalanan tahunan. Ini untuk membantu orang-orang dan pebisnis untuk mengetahui tempat yang aman untuk dijadikan destinasi berlibur.

Dengan menggunakan pendekatan berbasis data, maka menurut peta tersebut, pelancong sudah sepatutnya menghindari Afghanistan, Mali, Suriah, Irak, dan Ukraina karena masuk dalam kategori paling berbahaya untuk dikunjungi.

“Indeks memperhitungkan tingkat keamanan negara berdasarkan ancaman yang ditimbulkan kepada karyawan oleh kekerasan politik (termasuk terorisme, pemberontakan, kerusuhan bermotif politik, dan perang); kerusuhan sosial (seperti kekerasan sektarian, komunal dan etnis); dan kejahatan kekerasan dan kecil, di antara faktor-faktor lain,” menurut situs agensi itu seperti dilansir dari New York Post, Jumat (2/12/2022).

Baca: YouTuber Cantik Korea Dilecehkan saat Siaran Langsung di Mumbai

Menurut situs tersebut, negara-negara yang paling “berisiko ekstrem” untuk tahun 2023 dalam hal keamanan termasuk Afghanistan, Suriah, Somalia, Mali, Irak, dan Ukraina. Negara-negara ini menjadi sasaran kontrol dan hukum pemerintah minimal atau tidak ada di wilayah yang luas, serta ancaman serius serangan kekerasan oleh kelompok bersenjata yang menargetkan pelancong dan penerima tugas internasional.

Sementara itu, negara-negara “berisiko rendah” termasuk Amerika Serikat (AS), Kanada, China, Australia, dan sebagian besar Eropa, sementara negara-negara Skandinavia merupakan negara berisiko “tidak signifikan” dengan jumlah tertinggi — sebutan teraman.

Perusahaan itu juga menilai keamanan medis negara terkait dengan perjalanan bisnis, menilai negara dalam segala hal mulai dari perawatan kesehatan Covid-19 hingga standar penyakit menular layanan medis darurat dan akses ke pasokan farmasi berkualitas.

Mencatat “risiko rendah” dalam kategori medis adalah AS, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan sebagian besar Eropa Barat. Sementara itu, negara-negara yang “berisiko sangat tinggi” antara lain Mali, Niger, Libya, Suriah, Afghanistan, Korea Utara, Somalia, dan Haiti.

Untuk pertama kalinya sejak pembuatan peta pada tahun 2015, SOS Internasional mempertimbangkan kesehatan mental negara berdasarkan penelitian dari Global Burden of Disease Study. Indeks menghitung kecemasan, depresi, gangguan makan dan skizofrenia sebagai gangguan kesehatan mental.