Cara Mudah Menentukan Support Resistance Terlengkap

Ihsan Magazine – Hal paling dasar sebelum trading adalah menentukan Support dan Resistance, lalu apa itu support dan resistance? apa kegunaannya? dan bagaimana cara memakai dan memanfaatkan nya dalam entry dan price action? ini dia penjelasannya.

Apa Itu Support & Resistance? Titik Pembalikan Harga ketika kekuatan jual melemah (sementara kekuatan beli menguat) atau ketika kekuatan beli melemah (sedangkan kekuatan jual menguat). Resistance Ketika para trader telah berpikiran level harga selagi ini telah terlalu tinggi, maka mereka dapat condong mengakhiri aksi buy dengan melaksanakan profit-taking. Tindakan inilah yang membawa dampak harga turun sesudah capai level tinggi tertentu, yang sesudah itu disebut sebagai Resistance didalam forex. Biasanya , pada resistance zone, para trader bersiap-siap untuk mengambil posisi SELL, karena harga berada pada posisi Tinggi/Mahal. Jika kalian mengambil posisi SELL di pada waktu ini , kalian juga bisa meminimalkan SL (kurang dari 20 pips) . Hal Ini disarankan karena ini merupakan salah satu cara mengelola risiko kerugian dengan baik. Resistance zone = SELL Support ada level harga yang oleh para trader dianggap telah lumayan rendah, sehingga mereka yang sell akan jalankan take profit. Sebagai akibatnya, harga akan terkoreksi naik. Inilah yang jadi cikal akan Support. Resistance dan Support Sendiri bisa kita anggap sebagai zona bisa juga kita anggap sebagai angka, atau kedua dua nya, saya sendiri lebih suka menggangap nya sebagai zona. Biasanya , pada saat harga berada di support zone, para trader akan mengambil posisi BUY, karena harga berada pada posisi yang rendah / murah . Jika kalian mengambil posisi BUY pada waktu ini , kalian juga bisa meminimalkan SL (kurang dari 20 pips) . Hal Ini disarankan karena ini merupakan salah satu cara mengelola risiko kerugian dengan baik. Support Zone = BUY Anda Bisa Klik Disini untuk Daftar OctaFX Melalui Link Saya Anda boleh jadi pernah mendengar kutipan “beli pas harga rendah, jual pas harga tinggi” (buy low, sell high). Namun, trader forex pemula kerap bingung berkenaan dimana harga rendah dan harga tinggi itu berada. Nah, Support – Resistance didalam forex merupakan jawabannya. Resistance adalah area yang tercipta dikala harga berhenti naik, lantas berbalik turun. Resistance berperan sebagai “batas atas” yang menghalangi kenaikan harga lebih lanjut untuk saat waktu. Sedangkan Support adalah area yang tercipta dikala harga berhenti menurun, lantas berbalik naik. Support menjadi “batas bawah” yang menghindar harga menurun lebih lanjut untuk saat waktu. Apabila kami sanggup mengerti titik-titik Support – Resistance ini, maka kami sanggup tahu, kapan sebaiknya laksanakan buy, kapan sebaiknya sell, dan kapan sebaiknya take profit. Namun, langkah mengidentifikasi Support – Resistance tidaklah sesederhana melihat harga tertinggi dan paling rendah saja. Anda Bisa Klik Disini untuk Daftar OctaFX Melalui Link Saya Cara Menentukan Level Support dan Resistance 1. Menentukan Support Dan Resistance Berdasar Level Psikologis Level psikologis umumnya diinterpretasikan sebagai level angka bulat yang ringan diingat, bila 1.3000, 104.00 dan lainnya. Angka bulat secara lazim selalu digunakan sebagai acuan pada banyak aspek, termasuk di dalam trading forex. Misalkan kecuali trader memperkirakan level EUR/USD untuk 3 bulan mendatang, umumnya tidak menyebutkan level 1.4276 atau 1.3049, melainkan dibulatkan ke angka yang lebih simple dan mudah, seperti 1.4300 atau 1.3000. Demikian pula kecuali kita tengok tumpukan Pending Order yang ada di broker, umumnya bergerombol pada sekitar level angka bulat, tunggu terjadinya break. Oleh dikarenakan itu, disaat harga benar-benar menembus angka-angka seperti ini, maka pergerakannya dapat benar-benar cepat. Pada level-level psikologis, benar-benar kemungkinan terjadi break ataupun pullback (harga yang berbalik arah), tidak acuhkan pada time frame mana yang digunakan saat trading forex. Level psikologis yang paling kerap dijumpai adalah yang berakhir dengan 2 nol (untuk proses harga 4 digit), bila 1.6400 atau 102.00. Akan lebih kuat (powerful) ulang kecuali berakhir dengan 3 nol seperti 1.3000 atau 120.00. Namun, yang paling powerful pasti saja angka-angka berakhiran 4 nol seperti 1.0000 atau 100.00. Berikut contoh mudah level-level psikologis USD/JPY pada time frame 1 jam (H1). Perhatikan tingkah laku pergerakan harganya pada level-level tersebut. 2. Menentukan Support Dan Resistance Berdasarkan Swing High – Swing Low Cara sederhana ke dua yang kerap digunakan untuk memilih Support dan Resistance adalah memberi isyarat terhadap level-level harga tertinggi (High) atau harga paling rendah (Low) yang baru terbentuk (pada time frame trading manapun). Aturannya: * Jika harga gagal menembus suatu level tertinggi yang baru terbentuk, maka level selanjutnya adalah swing high dan berlaku sebagai Resistance. * Jika harga gagal menembus suatu level paling rendah yang baru terbentuk, maka level selanjutnya adalah swing low dan berlaku sebagai Support. Jika diperhatikan, harga akan bereaksi dengan berbalik arah setiap kali kembali pada level-level swing high atau swing low tersebut (perhatikan lingkaran-lingkaran warna ungu pada gambar di atas). Semakin sering level tersebut “dikunjungi”, maka akan semakin kuat level Resistance atau Support tersebut. Trader yang ingin memanfaatkan kondisi pasar sideways (harga naik-turun dalam kisaran terbatas), biasanya akan melakukan buy di dekat level Support, kemudian sell di sekitar Resistance. 3. Menentukan Support Dan Resistance Berdasarkan Pivot Point Seperti diketahui, Pivot Point banyak digunakan oleh para trader harian yang trading bersama dengan time frame lebih rendah berasal dari Daily. Tujuannya adalah beroleh level-level Support dan Resistance (untuk menghitung level Support dan Resistance berdasarkan Pivot Point sanggup dibaca disini atau bersama dengan memakai kalkulator Pivot Point). 4. Bagaimana Cara Mengukur Kekuatan Level Support-Resistance? Satu hal yang ingin saya perlihatkan di sini, level support-resistance yang baik itu seharusnya sudah “teruji” setidaknya dua (2) kali. Jadi, harga bukannya hanya sekali terpental dari suatu kisaran harga tersebut, tetapi setidaknya sudah 2 kali terpental. Mari kita perhatikan gambar berikut: Semakin sering kisaran selanjutnya tersentuh dan teruji, jadi kuatlah level selanjutnya sebagai level support-resistance. Contoh jikalau dari gambar di atas, level resistance di garis biru terlihat cukup kuat karena sudah teruji dengan tiga (3) kali tersentuh dan pergerakan harga seterusnya masih senantiasa terpental di tempat tersebut. Hmm… menjadi jikalau jikalau saya mempunyai posisi buy, saya dapat lekas menutup posisi jikalau harga sudah hingga di tempat tersebut. Yah… sambil pantau-pantau lah, siapa menyadari harga break high (menembus level tinggi) terhadap resistance yang kuat itu. Nah, jikalau harga break high, kecenderungan seterusnya dapat berlangsung gerakan naik yang ekstrem. Begitu termasuk terhadap level-level support di garis hijau. Kita harusnya menaruh perhatian di tempat tersebut. Apakah harga dapat terpental, atau apakah dapat menembus level tersebut. Yah, jikalau rela aman sih, close dulu posisi sell Anda di tempat tersebut. Setelah itu wait and see lah. Kalau kata mentor saya sih, kesabaran adalah kunci utama didalam trading. 5. Level SR pada Timeframe Berapa yang Paling Bagus? Tahukah Anda, level support-resistance terhadap tiap-tiap timeframe itu berbeda-beda. Trader yang menggunakan timeframe Hourly (H1) pasti bakal menemukan level SR yang berlainan bersama dengan trader pengguna timeframe Daily (D1). Inilah sebabnya mengapa tiap-tiap trader mungkin mempunyai pendapat berlainan perihal level SR bagi suatu pair forex yang sama. Jadi, bagaimana trader pilih level support-resistance terhadap tehnik trading multi-timeframe? Pilihannya terserah Anda. Level support-resistance terhadap timeframe lebih tinggi bakal memberi tambahan rasio risk/reward yang lebih baik. Namun, trader juga dapat pilih level SR sesuai type trading masing-masing. Umpamanya seorang scalper pasti lebih pilih level SR terhadap timeframe kecil. Untuk saya sendiri lebih mengutamakan menggunakan Pivot Point untuk mencari Breakout, dan Fibonaci Retracment jika saya mencari Bounce/Pantulan Harga. Lalu bagaimana saya ambil cara entry posisi buy atau sell? anda bisa baca disini. Baca Juga Tentang Minor/Mayor Support/Resistance disini Lalu Apa Selanjutnya? Mari kita belajar tentang Trendline dan Channel.