Cara Menulis Kwitansi Pembayaran Yang Benar

Cara Menulis Kwitansi Yang Benar – Kwitansi merupakan salah satu dokumen penting yang selalu dibutuhkan dalam transaksi jual beli, atau pembayaran tagihan. Atau bisa dikatakan bahwa kwitansi menjadi bukti penting adanya pelunasan suatu pembayaran.

Namun masih banyak sekali orang yang bingung dengan cra menulis di buku kwitansi ketika transaksi sedang berlangsung. Apalagi kwitansi pembayaran sendiri memiliki banyak sekali jenisnya dengan format yang berbeda pula. Untuk lebih jelasnya mengenai cara penulisan kwitansi yang benar maka Anda bisa simak pembahasan ini sampai akhir.

Kami akan menjelaskan bagaimana cara menulis kwitansi pembayaran lengkap beserta pengertian, fungsi, ciri-ciri, dan juga contohnya. Berikut dibawah ini adalah ulasan selengkapnya.

Pengertian Kwitansi

Pengertian kwitansi secara umum adalah sebuah surat atau dokumen yang digunakan sebagai alat bukti dalam bentuk tertulis yang menyatakan terjadinya suatu transaksi, kwitansi akan ditandatangi oleh pihak penerima yang kemudian diberikan kepada pihak pembayar atau pemberi sejumlah uang.

Dalam menulis sebuah kwitansi pembayaran pada umumnya dilengkapi dengan nama pemberi uang, jumlah nominal yang akan dibayarkan, tujuan dari pembayaran atau transaksi, tempat dan juga tanggal transaksi tersebut dilakukan.

Supaya kwitansi pembayaran nantinya bisa sah secara hukum Indonesia maka harus dibubuhi dengan sebuah materai jika transaksi yang akan dilakukan tersebut memiliki jumlah nominal yang sangat besar.

> Baca juga: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Fungsi dan Manfaat Kwitansi Pembayaran
Fungsi utama dari sebuah kwitansi adalah sebagai tanda bukti telah terjadinya suatu transaksi yang sudah disepakati bersama oleh kedua pihak. Selain sebagai tanda bukti penerimaan uang, kwitansi juga memiliki manfaat lain seperti untuk memberikan informasi dalam pembukuan bendahara sebagai keluar masuknya uang.

Kwitansi pembayaran juga bisa diartikan sebagai nota tagihan, apabila uang pembayaran sudah diterima langsung maka penerima uang tersebut diharuskan untuk memberikan kwitansi kepada pihak pemberi uang.