6 Indikator Penentu Support Dan Resistance Forex

1. Titik tertinggi (top) atau titik terendah (bottom)

Cara sederhana untuk menentukan support resistance adalah melalui data historis harga bertahan. Semakin besar time frame yang digunakan umumnya tingkat valid support dan resistance akan tinggi pula.

2. Trendline

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan support dan resistance adalah melalui trendline, dengan menggabungkan minimal dua titik lembah saat keadaan uptrend dan menggabungkan minimal dua titik puncak saat keadaan uptrend.

Jika harga mendekati garis trendline, peluang area akan terbuka menjadi area resistance atau support.

3. Fibonacci retracement

Alat analisa forex ini dapat digunakan untuk menentukan support dan resistance.

Level yang biasa digunakan dalam Fibonacci yaitu level 0.0%, 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 76.4%, dan 100%. Level Fibonacci tersebut kerap dijadikan sebagai acuan untuk menentukan area support dan resistance. Pada umumnya, untuk menentukan support dan resistance digunakan level 38.2%, 50.0%, dan 61.8%.

4. Round number

Istilah round number adalah suatu level yang merupakan angka bulat dan cukup mudah diingat.

Berdasarkan strategi ini, semakin bulat angka harga pada chart, maka semakin kuat posisi harga tersebut dan dijadikan support atau strategi.

Sebagai contoh, USD/JPY dengan level psikologis 100, AUD/USD dengan angka psikologis, 1.00000, dan sebagainya.

5. Pivot point

Salah satu cabang dari analisa teknikal ini menjadi penghitung guna menentukan area support dan resistance.

Pivot point dibuat berdasarkan harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close) pada periode sebelumnya, untuk menghasilkan estimasi level support dan resistance di masa mendatang.

Formula yang digunakan adalah Pivot = (H + L + C) : 3

Untuk tambahan open periode sekarang, maka rumus yang digunakan yaitu: Pivot = (O1 + H + L + C) : 4

Penggunaan pivot yang cenderung bersamaan menggunakan support dan resistance yang berlapis, sehingga diperlukan rumus sebagai berikut: