5 Tugas Dan Tanggung Jawab Controller Dalam Perusahaan

copy paste dari web JAK
/2011/08/tugas-dan-tanggungjawab-controller-dalam-perusahaan/

untuk tujuan internal..

Tugas dan tanggungjawab seorang controller di dalam perusahaan berskala menengah ke atas, sangat penting sekaligus super-berat setelah posisi CFO. Bukan hanya bertindak selaku pengukur/pemeriksa kinerja dan pertumbuhan perusahaan—yang pada akhirnya akan berujung pada persoalan moneter (laba), seorang controller juga otak di balik kebijakan-kebijakan perusahaan (baik financial maupun operasional), otak di balik strategi ekspansi (akusisi dan merger) yang secara official (dipermukaan) biasanya dikseskusi oleh seorang CFO atau CEO.

Aktivitas apapun yang dilakukan oleh perusahaan (riset, pengembangan, promosi, marketing, investasi, produksi, pengiriman barang, kredit, penagihan, perekrutan pegawai, dsb), pada akhirnya harus diukur dalam satuan moneter (uang). Hasil pengukuran kemudian disandingkan dengan tujuan perusahaan, sehingga bisa diketahui: apakah perusahaan sudah berjalan seperti yang diinginkan oleh pemilik usaha? Apakah tujuan sudah tercapai? Seberapa besar tingkat pencapaiannya?

Semua itu dilakukan oleh seorang controller dan team yang ada di bawahnya. Dari hasil pengukuran dan pemeriksaan yang dilakukan (oleh team yang berada di bawahnya), controller sekaligus memberi masukan kepada koleganya (Treasurer) dan atasannya (CFO dan CEO) mengenai:

Apa yang harus diperbaiki, aktivitas mana yang perlu ditingkatkan, mana yang perlu dikurangi atau bahkan ditiadakan, apakah perlu menambah mesin, mesin mana yang perlu dihentikan opersionalnya, dimana kelebihan kas seharusnya diinvestasikan, investasi mana yang perlu dihentikan, apakah kebijakan kredit berlajalan efektif, apakah barang persediaan sudah dikelola dengan baik, apakah perusahaan siap berekpansi, apakah perusahaan siap untuk IPO, apakah perusahaan target layak untuk diakuisi, dan lain sebagainya.

Lebih detailnya, berikut ini adalah 5 tugas dan tanggungjawab utama seorang Controller:

1. Memilih Dan Menentukan Metode Akuntansi Yang Digunakan Seperti metode keilmuan lainnya, akuntansi juga memiliki berbagai variasi metode yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengukuran, pencatatan (pengakuan) dan pelaporan yang variatif juga. Perusahaan bebas memilih metode yang mana saja sepanjang diterapkan secara konsisten dari waktu-ke-waktu, dari periode-ke-periode lainnya.

Dan seperti aktivitas lainnya di dalam perusahaan—dimana semuanya dimaksudkan untuk memenuhi tujuan perusahaan, pemilihan metode akuntansipun demikian. Controller bertugas untuk memilih sekaligus menentukan metode akuntansi yang paling mampu mewujudkan tujuan perusahaan.

Secara garis besar, pemilihan metode tersebut dimaksudkan untuk membuat nilai aset, pendapatan dan laba menjadi lebih tinggi, sementara biaya dan kewajiban (termasuk kewajiban pajak) menjadi lebih rendah. Tentunya tanpa melanggaran standar dan ketentuan hukum yang berlaku.

2. Monitoring dan Audit Internal Sering salah dipersepsikan bahwa akvitas audit internal hanya sebatas pada pemeriksaan pembukuan semata, memeriksa catatan dan angka-angka saja. Audit internal yang benar adalah memeriksa semua arus proses—mulai dari arus uang, arus barang, dan arus administrasi—di semua bagian dalam perusahaan, untuk memastikan bahwa:

(a) strategi, prosedur dan kebijakan perusahaan telah diimplementasikan dengan benar. Khusus di wilayah administrasi, pengawasan difokuskan pada kepatuhan terhadap tertib administrasi dan tertib implementasi metode akuntansi yang telah ditentukan; dan

(b) sistim pengendalian intern berjalan seperti yang diinginkan, yaitu meminimalisir kemungkinan pencurian, penggelapan dan segala bentuk tindak kecurangan dan penyelewengan.

3. Mengawasi Proses Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Akuntansi keuangan (atau financial accounting) adalah istilah yang dipergunakan untuk mewakili proses assessment (pemeriksaan) dan measurement (pengukuran) kinerja perusahaan pada kurun waktu tertentu.

Proses akuntansi keuangan adalah yang terpenting diantara semua proses keuangan, karena dari proses inilah pemilik perusahaan dapat mengetahui apakah perusahaan beropersi efektif atau tidak, apakah perusahaan menghasilkan laba atau malah rugi. Termasuk memperoleh gambaran sudah seberapa jauh perusahaan bertumbuh, tepatnya berapa besarnya aset perusahaan setelah beroperasi sekian lama.

Hasil dari proses akuntansi keuangan disajikan dalam satu set laporan yang disebut dengan Laporan Keuangan (Financial Statement). Laporan Keuangan mungkin diterbitkan bulanan, kwartalan atau tahunan, untuk dipergunakan oleh berbagai pihak di dalam maupun di luar perusahaan (kreditur, pemerintah, investor, dan pemegang saham).

4. Mengawasi Proses Pelaksanaan Akuntansi Manajemen Ada serbu satu macam keputusan yang harus diambil oleh manajemen perusahaan setiap hari. Misalnya: pendistribusian kas, atau pembelian barang persediaan, penentuan termin penjualan kredit, apakah bagian produksi perlu lembur, apakah volume barang persediaan levelnya perlu diturunkan ata dinaikan, apakah investasi di perusahaan lain perlu diteruskan atau ditarik saja, apakah penjualan pelanggan A layak memperoleh kredit 60 hari atau tidak, apakah piutang perlu dihapuskan, dll)

Untuk mempermudah proses pengambilan keputusan sehari-hari sehubungan dengan berbagai aktivitas, perusahaan juga membutuhkan informasi mengenai kondisi perusahaan untuk rentang waktu yang lebih singkat (misalnya: per hari atau minggu), para manager memerlukan input informasi dari bagian akuntansi, tepatnya berupa laporan tertentu.

Disamping informasi yang tersaji dalam laporan keuangan (yang biasanya bersifat global untuk satu perusahaan atau satu group), perusahaan juga membutuhkan informasi untuk wilayah opersional yang lebih spesific, misalnya: bagaimana penjualan mingg ini, seberapa efisien aset dikelola, seberapa bagus penjualan, seberapa efektif/boros barang persediakan digunakan dalam opersional persahaan dan lain sebagainya.

Laporan yang disajikan untuk maksud-maksud di atas disebut “Laporan Internal Manajemen”. Proses pengumpulan, pengukuran, dan pelaporannya disebut dengan “Akuntansi Manajemen”—karena laporan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan manajemen internal perusahaan semata (bukan untuk pihak eksternal).

Termasuk di dalamnya adalah budgeting dan forecasting keuangan. Lebih detail mengenai laporan internal untuk manajemen ini silahkan baca tulisan saya [ini].

5. Mengawasi Pelaksanaan Perpajakan Perusahaan Disamping kelima tugas utama di atas, seorang controller juga bertanggungjawab untuk memastikan laporan pajak dan pembayarannya dilakukan tepat waktu. Disamping itu, controller juga bertanggungjawab untuk memberi masukan kepada CFO dan CEO mengenai strategi dan perencanaan pajak perusahaan.

Untuk melaksanakan tugas dan misi penting tersebut, seorang controller biasanya dibantu oleh beberapa team handalan, yaitu:

* Beberapa Akuntan Keuangan– Yang lebih banyak fokus pada proses pelaksanaan akuntansi keuangan (pengumpulan bukti transaksi, pengklasifikasikan, pengukuran, pengakuan dan dan pelaporan/disclosures)
* Beberapa Akuntan Pajak – Jumlahnya tidak sebanyak akuntan keuangan tentnya. Para akuntan pajak ini bertgas utama untuk melaksanakan perpajakan perusahaan, mulai dari pengidentifikasian, penghitungan, pelaporan, analisa hingga perenacnaan pajak.
* Akuntan Biaya – Para akuntan ini, mesikpun disebt dengan ‘Akuntan Biaya (Cost Accoungant)’ disamping bertugas menjalankan proses akuntansi biaya (termasuk cost control), mereka juga berkerjasama dengan akuntan keuangan untuk menjalankan fungsi akuntansi manajemen.
* Auditor Internal – Atau Internal Auditors, adalah mereka yang khusus melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan: semua alur prosedur (uang, barang, dokumen) dan kebijakan sudah diimplementasikan sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh perusahaan—terutama sesuai dengan sistim pengendalian internnya. Cakupan pemeriksaannya adalah seluruh wilayah di dalam perusahaan.
* Staff Anggaran (Budget) – Membuat dan mengawasi eksekusi anggaran yang telah disetujui oleh CFO dan CEO untuk semua bagian di dalam perusahaan. Melakukan analisa anggaran—tertama sekali perbandingan antara anggaran dengan kenyataan yang terjadi dalam pelaksanaannua. Melakukan koreksi, dan revisi yang diperlukan bila terjadi perbedaan antara anggaran dengan kenyataan (setelah memperoleh persetujuan).

Di perusahaan-perusahaan berskala kecil dan menengah, seorang controller seringkali menjadi orang terpenting di bagian keuangan karena posisi CFO dan Treasurer biasanya tidak tersedia. Sehingga tugas dan tanggungjawab keuangan semuanya berada di pundak seorang Controller.

dengan pengawasan yang baik organisasi perusahaan dapat mencapai tujuaannya Dapat dilihat disini /2020/05/fungsi-pengawasan-dalam-manajemen.html * Author
* kutipan
*
*