3 Perbedaan Head Unit Single DIN Dan Double DIN

Mungkin banyak dari kamu yang belum tahu perbedaan head unit single din dan double din. Padahal hal ini penting, terutama untuk para pengguna mobil yang ingin mengotak-atik fitur hiburan.

Sebagai informasi, DIN merupakan singkatan dari Deutsche Institut fur Normung. DIN merupakan institut asal Jerman yang mengeluarkan standar apa saja, termasuk head unit.

Dengan standar DIN, pemilik mobil lebih mudah ketika ingin melakukan penggantian head unit dengan versi after market sekali pun. Cukup pilih mau ukuran single DIN atau double DIN. Maka dipastikan, head unit tersebut bisa terpasang di dashboard mobil kamu dengan baik.

Lalu adakah perbedaan lain dari head unit single din dan double din? Untuk menjawab secara lengkap soal , simak bahasan berikut sampai habis:

1. Ukuran Head Unit Single DIN dan Double Din
Contoh head unit single DIN menempel di panel dashboard double DIN

Perbedaan pertama sudah dijelaskan di atas yaitu ukuran. Ya, berdasar DIN ada dua ukuran. Single DIN (1-DIN) berarti memiliki panjang 180 mm x lebar 50 mm. Lalu untuk double DIN (2-DIN) punya panjang 180 mm x lebar 100 mm.

Jadi terlihat jelas secara kasat mata, ukuran head unit 1-DIN lebih kecil atau tipis. Desainnya seperti persegi panjang. Sementara head unit 2-DIN lebih seperti kotak.

Bila kamu mau memasang head unit 2-DIN di panel dashboard 1-DIN, sesungguhnya agak sulit. Pasalnya ada beberapa ubahan yang perlu dilakukan. Sementara jika mau memasang head unit 1-DIN di panel dashboard 2-DIN, lebih mudah. Hanya saja nanti terdapat ruang kosong, sehingga terkesan kurang rapi.

Oleh karenanya, sesuaikanlah ukuran panel dashboard dengan head unit. Usahakan pakai yang memiliki ukuran serupa. Kalau sampai beda, siap-siap saja keluarkan uang tambahan untuk memodifikasinya.

2. Fitur Head Unit Double DIN Lebih Modern
Dengan head unit double DIN berlayar monitor, kamu bisa memutar film dan video

Head unit single DIN lebih banyak dipakai oleh mobil keluaran lama. Sebut saja Isuzu Panther, Toyota Starlet, Mazda Vandrend dan lain-lain.

Dalam kondisi bawaan pabrik, biasanya head unit ini masih dilengkapi pemutar kaset atau cd. Kemudian kebanyakan tidak tersedia layar monitor. Tampilanya rumit, karena memiliki banyak tombol.

Sementara head unit double DIN lebih modern, lantaran kebanyakan sudah pakai layar monitor. Hal ini membuat tampilannya sekilas seperti televisi.

Oleh karena layar monitor tersebut, kamu bisa memutar film atau video. Bahkan beberapa merek sudah mampu mengintegrasikan smartphone dengan head unit.

Meski demikian, bukan berarti tidak ada head unit 2-DIN tanpa layar monitor. Ambil contoh seperti yang ada di mobil LCGC, Daihatsu Sigra varian R, Toyota Agya tipe G, dan lain-lain.

Begitu pula dengan head unit single DIN, tidak selamanya tanpa layar monitor. Kini sudah banyak merek after market yang melengkapi versi 1-DIN dengan fitur-fitur mutakhir seperti kontektivitas USB, bluetooth, dan lain-lain. Salah satu yang bisa kamu beli adalah merek Pioneer AVH-5350.

3. Harga Head Unit Single DIN Lebih Murah
Pioneer termasuk salah satu merek Head Unit after market terbaik

Lalu yang jadi perbedaan head unit single DIN dan double DIN juga dari sisi harga. Banderol 1-DIN lebih murah, karena selain lebih kecil, fitur-fitur juga umumnya lebih sedikit. Ambil contoh head unit Pioneer single DIN tipe DEH-S125OUB dijual tidak sampai Rp 1 jutaan.

Sementara untuk harga head unit Double DIN Pioneer tipe AVH-G22BT banderolnya hampir Rp 2 jutaan. Bahkan ada pula yang dijual di atas Rp 10 juta. Semua tergantung dengan kelebihannya.

Biasanya head unit 2-DIN dengan layar besar, harganya lebih mahal. Kemudian kalau ada tambahan fitur konektivitas smartphone melalui Android Auto dan Apple CarPlay, mempengaruhi pula ke harga yang jadi semakin tinggi.

Usai mengetahui perbedaan head unit single DIN dan double DIN di atas, mana yang lebih kamu suka? Apapun pilihannya, sesuaikan komponen tersebut dengan kondisi panel dashboard di mobil.

Misalnya mengganti head unit 1-DIN tanpa layar monitor dengan versi after market yang pakai monitor. Kalau soal terpasang, mungkin bisa. Hanya saja perhatikan, apakah monitor tersebut justru menghalangi panel AC atau komponen lain? Jadi ketika melakukan pemasangan, fitting sangat diperlukan sebelum benar-benar membelinya.

Hal tersebut juga berlaku ketika membeli head unit 2-DIN dengan layar monitor berukuran lebih besar. Maklum saat ini sudah banyak ukuran layar super besar. Bukan cuma 7 inci atau 8 inci, bahkan sampai 10 inci.

Beberapa pemilik mobil senang pakai layar besar, karena tampilannya lebih modern. Selain itu ketika melihat film atau video, gambarnya bakal lebih jelas terlihat.

Untuk informasi seputar dunia otomotif terbaru dan terlengkap, pantau terus Moladin!