14 Masalah Hard Drive Yang Umum Terjadi Beserta Solusinya
“Ada sesuatu yang salah dengan hard drive komputer saya dan saya tidak bisa melakukan boot sistem saya dengan benar. Bagaimana saya bisa memperbaiki masalah hard disk ini dan mengakses file saya lagi?”
Hard drive sistem Anda jelas merupakan salah satu bagian terpenting dari komputer, baik itu Anda menggunakan Windows ataupun Mac. Kerusakan atau malafungsi pada hard disk bisa memengaruhi seluruh fungsi komputer Anda dan bahkan mengakibatkan beberapa masalah lain. Hard disk bisa rusak akibat bad sector yang terakumulasi dalam jangka waktu yang lama, atau akibat sistem komputer yang mendadak berhenti bekerja karena suatu masalah. Sayangnya, kerusakan bertahap pada hard disk tidak bisa dideteksi dengan mudah karena gejalanya mirip dengan masalah komputer lainnya, seperti virus dan malware. Gejala ini biasanya berupa kerusakan file dan penurunan kecepatan Komputer. Kerusakan hard disk umumnya diakibatkan oleh akumulasi peningkatan jumlah bad sector sehingga akhirnya membuatnya tidak berfungsi lagi.
Kerusakan Hard disk bisa terjadi secara mendadak, langsung rusak sepenuhnya, bertahap, atau parsial. Jika ini terjadi, pemulihan data seringkali bisa memperbaikinya. Kalau Anda juga mengalami kerusakan hard disk seperti ini, Anda tidak usah cemas. Kami ada di sini untuk membantu Anda dengan memberikan panduan lengkap mengenai masalah pada hard drive beserta solusinya, yang bisa mengatasi segala macam situasi yang tidak diinginkan. Mari kita mulai secara bertahap dari yang dasar dan mengungkap masalah umum pada hard drive yang sering dialami para pengguna akhir-akhir ini.
Pertama-tama, Anda bisa melihat pohon informasi di bawah ini agar mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh mengenai masalah pada hard drive beserta solusinya. Setelah itu, kami akan menjelaskan secara detail pada bagian selanjutnya.
Bagian 1: Tinjauan Singkat Mengenai Hard Drive pada Komputer
Sebelum kita masuk ke seluk-beluknya dan menyelesaikan masalah hard drive, kita harus membahas dasarnya terlebih dahulu. Untuk mengatasi masalah pada komputer beserta solusinya, Anda harus memahami apa hard disk itu dan juga fungsinya.
1. Apa hard drive itu sebenarnya?
Sejarah hard drive mungkin setua komputer, yang diperkenalkan oleh IBM pada tahun 1956. Jika yang dimaksud adalah drive internal, maka secara teori, hard drive digunakan untuk menyimpan segala jenis informasi pada sistem. Ini dianggap sebagai penyimpanan yang tidak mudah hilang, yang berbeda dari memori utama komputer (RAM). Sebuah drive internal terhubung ke motherboard sistem dan soket daya. Akhir-akhir ini, hard disk eksternal berbasis memori kilat pun banyak digunakan.
2. Bagaimana cara kerja hard disk?
Karena hard disk magnetik merupakan jenis drive yang masih umum digunakan, kita akan meninjau contohnya untuk menjelaskan cara kerjanya. Secara teori, hard disk adalah unit berbentuk silinder yang terdiri dari berbagai pelat magnet. Setiap pelat dibagi menjadi banyak trek dan sektor. Pelat tersebut terdiri dari unit-unit yang sangat kecil, yang digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk biner (0 atau 1). Sebuah poros diposisikan di bagian tengah cakram untuk memutar unit-unit tersebut.
Sekarang, setiap kali kita ingin mengakses atau menyimpan data, kepala baca/tulis bergerak ke area tertentu. Poros tadi akan memutar cakram, sementara bagian kepala akan membaca atau menuliskan data ke dalamnya.
3. Apa saja jenis-jenis hard disk?
Secara teori, hard disk bisa dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan parameter-parameter di bawah ini:
* Berdasarkan teknologi: Sebagian besar hard disk bisa dibagi menjadi HDD (Hard Drive Disk) atau SSD (Solid State Drive). HDD yang didasarkan pada cakram magnetik, memiliki waktu proses yang lambat dan lebih murah. Karena mereka menggunakan kepala baca/tulis, HDD akan mengeluarkan suara saat bekerja. Di sisi lain, SSD didasarkan pada memori kilat dan tidak mengeluarkan suara sedikit pun. SSD lebih aman, lebih cepat, dan lebih mahal.
* Berdasarkan penggunaan: Hard disk juga bisa dikategorikan sebagai internal atau eksternal. Drive internal adalah penyimpanan bawaan pada sistem, yang berada di dalam unit. Sedangkan drive eksternal adalah unit penyimpanan tambahan yang digunakan untuk membuat pencadangan atau memindahkan data. Drive eksternal bisa dihubungkan ke sistem dengan menggunakan kabel USB.
* Berdasarkan ukuran dan format: Tanpa perlu dijelaskan lagi, hard disk memiliki ukuran yang berbeda, berkisar dari gigabyte hingga terabyte dan juga memiliki berbagai format.
4. Mana jenis hard drive terbaik?
Karena Solid State Drives (SSDs) lebih baru dan lebih canggih, SSDs dianggap lebih baik dibandingkan Hdds. Selain lebih cepat, SSDs juga lebih aman daripada cakram magnetik. Hal ini karena data yang disimpan di SSD tidak bisa dirusak dengan menggunakan magnet. Ditambah lagi, kecepatan dan kinerja secara keseluruhan dari SSD pun lebih baik dibandingkan HDD.
Bagian 2: Bagaimana Cara Mengetahui Jika Hard Drive Saya Rusak?
Hard drive akan memberikan kita tanda-tanda tertentu sebelum rusak sepenuhnya, jadi kita tidak boleh mengabaikannya. Di bawah ini merupakan beberapa gejala utama dari masalah hard drive yang harus kita waspadai.
Pertanda 1. Suara bergemeletuk yang keras
Para pengguna sering mengeluhkan suara bergemeletuk aneh yang dikeluarkan oleh kepala hard drive mereka. Hal ini biasanya terjadi saat ada suplai daya yang tidak konsisten pada cakram atau terdapat kerusakan fisik pada salah satu pelatnya.
Pertanda 2. Akses Ditolak
Para pengguna sering mendapatkan notifikasi akses ditolak saat mereka berusaha mengakses hard disk atau partisi. Hal in berarti bahwa sistem Anda tidak bisa menemukan hard disk tersebut atau partisi tertentu di dalamnya. Situasi ini bisa diakibatkan oleh longgarnya koneksi atau rusaknya tempat penyimpanan.
Pertanda 3. Berulang kali sistem berhenti berfungsi mendadak
Jika komputer atau hard drive berulang kali berhenti berfungsi mendadak, itu dianggap sebagai salah satu gejala penting akan hard drive yang rusak. Hard disk bisa tiba-tiba berhenti berfungsi kapan saja.
Pertanda 4. Data tidak bisa diakses
Data yang disimpan di dalam hard disk terkadang hilang atau tidak bisa diakses. Kedua ini berarti bahwa hard drive tersebut bermasalah dan ini merupakan gejala dari masalah lebih lanjut.
Pertanda 5. Sistem operasi (operation system/OS) tidak bisa dimuat
Anda mungkin melihat layar pemulihan saat sistem sedang booting yang menyatakan bahwa sistem tersebut tidak bisa memuat/menemukan file tertentu. Hal ini berkaitan langsung dengan malafungsi hard drive.
Pertanda 6. Batalkan, Ulangi, Gagal?
Ini lagi-lagi merupakan salah satu gejala umum kerusakan hard disk yang terjadi saat sistem tidak bisa menemukan seluruh OS atau suatu file penting. Hal ini berarti bahwa sistem telah membatalkan sebuah operasi, mencoba ulang, dan gagal.
Pertanda 7. Sektor tidak bisa ditemukan
Hard disk terkadang bisa memiliki satu atau dua bad sector. Dalam kasus ini, komputer Anda akan memberi tahu Anda dengan menampilkan pesan peringatan yang mirip. Ini mungkin saja merupakangejala masalah pada hard drive yang tidak boleh Anda abaikan.
Bagian 3: 10 Masalah Hard Drive Teratas Beserta Solusinya
Ada beberapa masalah hard drive yang mungkin dialami pengguna dan berakhir dengan malafungsi dalam berbagai cara. Sekarang, mari kita kupas beberapa masalah umum pada hard drive ini.
Kesalahan Disk 1. Hard Drive Tidak Ditemukan
Saat Anda menyalakan sistem, Anda mungkin mendapatkan kesalahan bertuliskan “Hard Drive Not Found” pada layar Anda. Situasi ini membuat sistem Anda diam saja serta tidak akan merespons sebagian besar perintah umum. Masalah hard disk ini muncul saat kabel internal yang terhubung padanya dalam keadaan rusak atau longgar. Selain itu, masalah ini juga mungkin diakibatkan oleh air atau kerusakan fisik. Dalam kasus ini, bisa juga akibat partisi logisnya hilang atau rusak.
Solusi 1: Lakukan penyetelan ulang keras
Ini adalah cara termudah untuk memperbaiki masalah malafungsi hard drive seperti ini. Anda tinggal mematikan sistem Anda dan cabut kabel daya atau baterainya. Selain itu, lepaskan segala jenis perangkat periferal dan tekan tombol Daya selama 15 detik. Lalu, tunggu beberapa saat dan hubungkan kembali kabel daya/baterai (bukan perangkat periferal) dan nyalakan kembali.
Solusi 2: Periksa kerusakan fisik
Walaupun akan jadi pekerjaan yang membosankan, Anda bisa mempertimbangkan untuk membuka sistem Anda dan memeriksa koneksi hard drive-nya. Jika koneksinya longgar, maka Anda bisa mengunjungi seorang teknisi karena butuh disolder.
Video Tutorial untuk Memperbaiki Hard Drive Eksternal yang Tidak Terbaca
Anda bisa menelusuri selengkapnya di Wondershare Video Community.
Kesalahan Disk 2. Volume Kotor (Hard Drive Error 0x80071ac3)
Sesuai dengan namanya, kesalahan ini menggambarkan kerusakan pada seluruh hard disk atau volume dari hard disk tersebut. Pengguna akan mendapatkan pesan kesalahan dengan kode heksadesimal seperti ini saat masalahnya muncul. Ini bisa terjadi pada hard drive internal ataupun eksternal. Bad sector pada hard drive Anda atau sistem yang mati mendadak merupakan dua penyebab utama terjadinya masalah hard disk ini. Jika terjadi pada drive eksternal, maka bisa disebabkan karena sistem file atau driver yang tidak didukung.
Solusi 1: Periksa Kesalahan pada Sistem
Jika hard disk tidak berfungsi seperti seharusnya, Anda harus menjalankan pemeriksaan sistem otomatis. Anda tinggal menekan tombol kanan tetikus Anda pada ikon drive-nya dan pilih Properti. Di bawah tab Peralatan > Pemeriksaan Kesalahan, klik tombol “Check”. Ikuti perintah sederhana pada layar Anda untuk mengatasi kesalahan pada sistem.
Solusi 2: Sambungkan ulang perangkat eksternal
Sebagian besar orang mengalami kesalahan ini saat menggunakan hard drive eksternal, diska lepas USB, atau kartu memori SD. Dalam kasus seperti ini, Anda tinggal melepas drive eksternal tersebut dan matikan sistem Anda. Setelah itu, nyalakan kembali sistem Anda dan sambungkan kembali drive tadi untuk memeriksa apakah kesalahan tadi masih ada atau tidak.
Kesalahan Disk 3. Tidak Bisa Melakukan Boot pada Sistem
Karena hard drive internal juga menyimpan firmware dan sistem operasi, kesalahan pada keduanya pun bisa mempengaruhi booting pada sistem Anda. Ada berbagai macam saran yang didapatkan para penggunanya dalam kasus sistem yang tidak bisa melakukan boot. Hal ini terjadi saat ada perubahan pada pengaturan BIOS atau hilangnya file sistem esensial. Ini juga mungkin terjadi karena rusaknya partisi tempat sistem operasinya diinstal, sehingga mengakibatkan masalah komputer ini.
Solusi 1: Pulihkan Setelan BIOS bawaan
Jika ada masalah dengan setelan BiOS sistem Anda, maka solusi ini akan menyelesaikannya. Nyalakan komputer Anda dan tekan terus tombol BIOS-nya, yaitu salah satu dari tombol F10, F12, F2, DELETE, dan sebagainya. Begitu Anda berhasil masuk ke jendela BIOS Anda, tekan F9 untuk memulihkan setelan bawaan. Keluarlah dari BIOS, lalu lakukan restart pada sistem Anda.
Solsusi 2: Lakukan startup tingkat lanjut
Anda juga bisa meminta bantuan media yang bisa di-boot atau penginstal Windows untuk menyalakan sistem Anda. Pertama-tama, pergi ke “Windows Settings” > “Recovery” > “Advanced Setup” lalu klik tombol “Restart Now”. Selain itu, masukkan CD/DVD Windows atau sambungkan media yang bisa di-boot ke sistem Anda. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk menginstal ulang Windows pada sistem Anda atau melakukan boot dari media lain.
Kesalahan Disk 4. Hard Disk Rusak (Hard Disk #(XXX) Error)
Walaupun Anda ingin menghindarinya, hard disk Anda kemungkinan besar rusak. Kesalahan seperti ini kebanyakan terjadi pada sistem HP, tetapi komputer pabrikan lainnya pun bisa saja mengalami masalah yang sama. Pemicu utama masalah ini antara lain serangan malware pada sistem, kerusakan pada sektor, atau program yang buruk. Selain itu, kesalahan ini juga bisa terjadi jika sistem Anda berusaha mengakses suatu file yang sudah tidak ada lagi.
Solusi: Lakukan tes diagnostik Hard Drive
Karena kesalahan hard disk ini seringkali diasosiasikan dengan sistem HP, kita akan meninjau berbagai contoh untuk menyelesaikan masalah hard drive. Setiap tombol di bawah ini mungkin akan berbeda pada sistem lain. Cara memperbaikinya adalah dengan melakukan restart saja pada sistem Anda lalu tekan F2 untuk menjalankan System Diagnostics. Kemudian, layar Anda akan menampilkan tombol-tombol yang terkait untuk melakukannya.
Setelah jendela diagnostik terbuka, pilih untuk menjalankan Component Tests, dan kemudian pilih Hard Drive Anda dari pilihan yang tersedia. Konfirmasi pilihan Anda dan tunggu sejenak sementara sistem Anda akan menjalankan proses diagnostik serta berusaha untuk memperbaiki masalah ini.
Kesalahan Disk 5. Hard Drive Error 0142
Ini termasuk kerusakan hard disk utama karena menunjukkan hard disk Anda telah gagal untuk memuat file booting atau sistem. Anda mungkin harus menjalankan diagnostik menyeluruh untuk memperbaikinya. Kalau tidak, pertimbangkan untuk melakukan penyetelan ulang pada sistem Anda. Kebanyakan kerusakan hard drive terjadi akibat sektor yang rusak atau masalah yang berkaitan dengan firmware. Anda juga mungkin telah menghapus file sistem penting tanpa sengaja, sehingga komponen OS tertentu tidak bisa diakses.
Solusi 1: Lakukan Restart pada sistem dalam mode aman
Jika program atau aplikasi tertentu telah menyebabkan masalah hard disk ini, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan restart pada sistem Anda dalam mode aman. Caranya, Anda tinggal melakukan restart sistem Anda dan tekan F8 beberapa kali untuk masuk ke pilihan boot tingkat lanjut. Tombol tadi mungkin berbeda dari versi yang satu ke yang lainnya. Gunakan tombol panah untuk memilih opsi “Safe Mode”, lalu tekan Enter. Tindakan ini akan melakukan boot pada sistem Anda dalam mode aman.
Solusi 2: Berikan sistem Anda awal yang baru
Fitur ini relatif baru dan tersedia di Windows 8 dan 10. Secara teori, ini sama saja seperti melakukan penyetelan ulang pada komputer dan otomatis menghapus semua program juga aplikasi yang telah diinstal pada sistemnya. Anda tinggal pergi ke “Windows Settings” > “Windows Defender & Security Settings” > “Device Performance and health”. Pilih opsi “Fresh Start” kemudian prosesnya dimulai. Lakukan beberapa klik sederhana selama proses untuk menyetel ulang sistem Anda dan menyingkirkan entitas jahat apa pun.
Kesalahan Disk 6. Data Hilang Akibat Hard Drive Rusak
Hard drive bisa menyimpan sejumlah besar data yang bisa diakses kapan pun juga. Namun demikian, Anda terkadang berisiko kehilangan data penting yang tersimpan di dalamnya akibat hard disk tersebut gagal berfungsi atau rusak. Jika seluruh drive atau partisi/sektornya rusak, hal ini otomatis akan menghapus file-file yang tersimpan di dalamnya.
Ada banyak hal yang bisa mengakibatkan hilangnya data pada sistem Anda. Hal ini bisa dipicu oleh penyimpanan yang rusak, program yang cacat, bad sector, serangan malware, atau masalah yang terkait dengan hard disk lainnya. Bisa saja karena Anda tanpa sengaja melakukan format atau menghapus data Anda. Walaupun nyaris tidak ada solusi bawaan untuk mengatasi ini, Anda bisa mencoba alat pihak ketiga yang didedikasikan untuk memulihkan data.
Solusi: Gunakan Recoverit Data Recovery
Apa pun penyebab data hilang yang Anda hadapi, atasi dengan menggunakan Recoverit Data Recovery. Program ini merupakan salah satu alat pemulihan data tercanggih yang tersedia untuk Windows dan Mac. Aplikasi ini mudah digunakan dan memiliki tingkat keberhasilan pemulihan data tertinggi di bidangnya. Anda bisa memulihkan data Anda yang hilang, baik itu dari hard disk internal pada Windows/Mac, maupun sumber-sumber eksternal seperti diska lepas USB, kartu memori SD, dan lain-lain. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengikuti langkah-langkah ini setelah mengunduh Recoverit ke sistem Anda.
Langkah 1: Pilih lokasi untuk dipindai
Pertama-tama, buka aplikasi Recoverit Data Recovery pada sistem Anda dan pilih lokasi yang ingin Anda pindai. Bisa jadi itu mencakup seluruh drive Anda atau pertisi/folder di dalamnya.
Langkah 2: Pindai hard drive Anda
Begitu Anda menekan tombol “Start” aplikasi ini akan memindai drive atau partisi yang sudah dipilih. Anda tinggal menunggu beberapa saat hingga prosesnya selesai.
Langkah 3: Pulihkan data Anda
Pada akhirnya, aplikasi ini akan memungkinkan Anda untuk melihat pratinjau dari file yang telah diekstrak pada proses tadi. Anda bisa memilih tanggal yang Anda inginkan dan klik tombol “Recover” untuk menyimpannya. Pastikan Anda menyimpan file tersebut ke lokasi yang dipercaya (dan bukan hard disk yang rusak lagi).
Video: Cara Memulihkan Data yang Hilang pada Komputer Berbasis Windows
Kesalahan Disk 7. File Rusak
Kerusakan file sistem biasanya muncul saat sistem mati mendadak, sehingga Anda tidak mungkin bisa mengakses hard drive dan juga sistem Anda. Beberapa alasan yang termasuk penyebab file sistem rusak antara lain lonjakan daya, penggunaan program jahat, tidak sengaja menutup program yang sedang berjalan, dan mematikan Komputer dengan cara yang tidak benar.
Solusi: Tutup program sebelum mematikan komputer
Solusi masalah ini adalah memastikan agar Anda menutup semua program yang sedang berjalan sebelum mematikan komputer Anda. Lebih dari itu, Anda harus mematikan komputer Anda dengan cara standar. Selain itu, Anda pun harus menghindari untuk menginstal program-program jahat pada hard drive Anda dan rutin membersihkannya agar tidak ada program yang tidak diinginkan dalam komputer Anda untuk jangka waktu yang lama.
Kesalahan Disk 8. Kesalahan Parameter
Anda mungkin akan mendapatkan pesan “The parameter is incorrect” saat Anda berusaha menghubungkan hard drive eksternal ke sistem Anda. Setelah itu, sistem Anda tidak mengizinkan Anda untuk mengakses data yang tersimpan dalam hard disk yang tersambung tadi. Hal ini bisa diakibatkan oleh kerusakan fisik atau sistem file yang tidak kompatibel dengan hard drive. Jika hard disk itu rusak, maka layar Anda pun akan menampilkan kesalahan hard drive.
Solusi 1: Periksa drive dan porta USB
Drive, kabel, atau porta yang rusak seringkali mengakibatkan masalah hard drive ini. Pastikan perangkat tersebut bisa berfungsi dengan baik dan porta USB-nya tidak rusak. Bersihkan porta tersebut dengan teliti untuk menghilangkan kotoran atau debu, lalu sambungkan kembali hard disk eksternal tadi untuk memeriksa koneksinya.
Solusi 2: Format drive
Jika format pada hard drive eksternal atau sistem file tidak kompatibel dengan sistem Anda, hal ini pun bisa memicu masalah hard disk ini. Untuk mengatasinya, Anda hanya tinggal melakukan format drive anda. Hubungkan saja hard drive eksternal tadi ke sistem Anda, buka Komputer Saya, dan klik tombol sebelah kanan tetikus Anda pada ikon hard drive yang terkait. Pilihlah opsi “Format”, lalu pilih sistem file menjadi format yang kompatibel (seperti NTFS). Klik tombol “Start” untuk menghapus data yang ada pada drive tersebut dan menyetel ulang format filenya.
Kesalahan Disk 9. Permintaan Gagal Dikarenakan Kesalahan Fatal Perangkat Keras
Ini adalah kesalahan fatal yang didapatkan para pengguna saat sedang bekerja dengan hard drive internal atau eksternal. Walaupun hal ini seringkali berkaitan dengan masalah pada perangkat keras, kesalahan logis pun terkadang bisa menyebabkan situasi ini. Kesalahan hard disk seperti ini pun bisa juga terjadi karena Anda berusaha untuk mengakses / menyalin file yang sudah tidak ada. Selain koneksi yang longgar, konfigurasi yang rusak atau driver yang tidak kompatibel pun bisa menjadi penyebabnya.
Solusi 1: Lepas dan sambungkan ulang hard disk
Jika masalah drive ini muncul akibat koneksi yang longgar, Anda harus mempertimbangkan pendekatan ini. Lepas sambungan hard drive eksternal Anda dan lakukan restart pada komputer Anda. Lalu, coba untuk sambungkan kembali dan periksa apakah sistem Anda bisa mendeteksi drive tersebut. Anda bisa mempertimbangkan untuk membongkar sistemnya dan memeriksa apakah hard drive internal Anda sudah tersambung dengan benar atau tidak.
Solusi 2: Lakukan penyetelan ulang pada driver
Malafungsi hard drive terkadang diakibatkan oleh masalah yang terkait dengan driver. Dalam kasus seperti ini, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan penyetelan ulang driver tersebut untuk memecahkan masalah hard disk ini. Buka “Device Manager” dari menu Mulai dan perluas opsi “Disk Drives”. Pilih dan klik tombol sebelah kanan tetikus Anda pada pilihan driver. Dari sini, Anda bisa menonaktifkan perangkat tersebut. Tunggu beberapa saat dan aktifkan kembali untuk menyelesaikan masalah hard drive ini.
Solusi 3: Perbarui driver
Selain melakukan penyetelan ulang driver, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk memperbaruinya. Buka saja opsi “Device Manager” dan pilih driver pada daftar yang tersedia di bawah fitur “Disk Driver”. Telusuri tab Properti > Driver dan klik tombol “Update Driver”. Setelah itu, Anda bisa mengikuti instruksi yang ditampilkan pada layar Anda untuk memperbarui driver pada sistem Anda.
Kesalahan Disk 10. Hard Disk Penuh
Ini jelas merupakan salah satu masalah hard drive yang umum dihadapi para pengguna. Jika Anda sudah menyimpan banyak data pada hard disk Anda, perangkat tersebut mungkin sudah kehabisan tempat penyimpanan. Selain bisa mengakibatkan terjadinya kesalahan atau malafungsi pada hard drive Anda, ini juga bisa membuat sistem berjalan lambat. Hard disk yang penuh bisa terjadi akibat akumulasi dari banyak foto, video, dokumen, dan file-file yang tidak diinginkan lainnya. Selain itu, Anda pun mungkin telah menginstal banyak aplikasi yang tidak diinginkan. Membuat partisi pada hard disk yang terlalu sering pun bisa juga mengakibatkan fragmentasi.
Solusi 1: Menghapus konten yang tidak perlu
Cara termudah untuk menangani masalah hard disk ini adalah menghapus semua konten yang tidak perlu atau tidak diinginkan. Anda hanya tinggal membuka partisi disk Anda dan mulai membuang video, foto, dokumen, dan sebagainya, yang sudah tidak Anda inginkan. Namun demikian, pastikan Anda tidak menghapus file sistem penting apa pun saat melakukannya. Selain itu, kunjungi juga Keranjang Sampah dan kosongkan keranjang sampah tersebut untuk mendapatkan ruang penyimpanan yang lebih besar pada hard disk Anda.
Solusi 2: Copot instalasi aplikasi yang tidak penting
Jika Anda sudah menginstal banyak aplikasi dan program pada sistem Anda, maka pertimbangkanlah untuk menghapusnya. Untuk melakukan ini, buka Panel Kontrol > Program > Program dan Fitur. Pada versi Windows yang lebih baru, Anda bisa membuka Aplikasi dalam Pengaturan. Setelah itu, pilih saja program yang ingin Anda buang dan klik tombol “Uninstall”. Ikuti instruksi yang ditampilkan pada layar Anda untuk menghapus program yang telah dipilih dan lakukan restart pada komputer Anda.
Solusi 3: Hapus partisi hard disk
Jika kita terus membuat partisi pada hard disk atau menggabungkan berbagai komponen, tindakan ini bisa mengakibatkan fragmentasi. Untungnya, Anda bisa memperoleh ruang penyimpanan yang hilang pada hard disk Anda ini dengan bantuan alat fragmentasi diska. Anda hanya perlu membuka saja Menu Start dan cari “Disk Defragmenter”. Sebagai alternatif, Anda bisa mengaksesnya dari “System Tools > Disk Defragmenter”. Otentikasi akun Anda dengan memasukkan kata sandi untuk admin dan pilih drive yang Anda inginkan.
Kesalahan Disk 11. Data tidak bisa diakses pada sistem tanpa booting
Saat hard drive mendadak berhenti berfungsi, kebanyakan pengguna akan kehilangan file penting mereka karena sistem tidak bisa menjalankan boot dengan benar. Walaupun masih ada di dalam hard disk, data tersebut menjadi tidak bisa diakses. Agar mendapatkannya kembali, Anda harus membuat media yang bisa di-boot dan menjalankan pemulihan data pada sistem Anda.
Komponen firmware atau file sistem yang penting bisa terhapus sepenuhnya dari komputer Anda. Kek