Sales Funnel Pengertian Tujuan Contoh Tahapan Strategi
Jika sedang berkecimpung dalam dunia bisnis online, mempelajari teori sales funnel merupakan suatu hal yang cukup menguntungkan. Sales funnel adalah cara untuk menggambarkan perjalanan konsumen melewati proses penjualan bisnismu secara mudah. Lantas apa pentingnya bagi kelancaran bisnis?
Daripada penasaran, lebih baik langsung saja simak pembahasan lengkapnya berikut, yuk!
Apa itu sales funnel?
Sales funnel adalah step atau tahapan yang harus dilewati oleh pelanggan hingga akhirnya terjadi keputusan pembelian. Funnel tersebut meliputi proses pengenalan produk, melakukan pertimbangan, serta perbandingan hingga pada tahapan terakhirnya adalah melakukan pembelian produk atau jasa.
Agar mudah memahami apa itu sales funnel, Jagoan Hosting akan memberikan contoh tahapannya. Misalnya seseorang sedang mencari buku bacaan. Kemudian ia melihat sebuah brand di media sosial. Karena konten brand tersebut menarik, akhirnya ia mencari info lebih rinci dan akhirnya memutuskan untuk membeli.
Nah, dari ilustrasi di atas, bisa dipahami bahwa jika tahapan tersebut berjalan dengan baik, maka sales funnel akan berhasil hingga pada tahap pembelian.
Dapat disimpulkan sales funnel adalah tahapan penting untuk membangun strategi marketing, menentukan segmentasi target pembeli dan juga bermanfaat untuk mengembangkan bisnis.
Mengapa sales funnel penting?
Dari pengertian sales funnel di atas, kamu pasti bertanya-tanya kenapa sales funnel itu penting? Alasan pertama mengapa penting memahami sales funnel adalah karena menggambarkan tahapan yang diambil dari pelanggan maupun calon pelanggan.
Dengan memahami sales funnel, sebagai pemilik bisnis tentunya bisa terbantu untuk menemukan potensi di setiap tahapan yang sekiranya perlu dilakukan pengembangan atau improvisasi. Sebagai contoh, kamu perlu melakukan improvisasi pada tahapan sales funnel kenapa pelanggan tidak pernah terkonversi menjadi pembeli?
Jika kamu menemukan jawabannya, maka kamu sudah bisa memahami sales funnel, dan bisa mengoptimalkannya. Pendapat ini juga didukung oleh data bahwa sekitar 79% pelanggan yang berpotensi menjadi pembeli tidak sampai ke tahap transaksi, karena strategi yang salah pada tahapan sales funnel tertentu.
Jadi, itulah pentingnya memahami sales funnel. Hal ini akan bermanfaat untuk mengembangkan strategi marketing bisnismu yang lebih efektif, Sob!
Marketing funnel vs sales funnel
Marketing funnel dan sales funnel adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia pemasaran. Tidak sedikit yang merasa bahwa keduanya memiliki pengertian sama. Maka dari itu, Jagoan Hosting akan membahas perbedaan kedua istilah ini.
Marketing funnel
Marketing funnel adalah gambaran yang menjelaskan proses tahapan pelanggan atau segmentasi pelanggan yang ditargetkan untuk melakukan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan.
Tahapan dari marketing funnel ini meliputi pengenalan brand, brand awareness, melakukan pertimbangan, hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Jika tahapan berjalan lancar maka pelanggan bisa melakukan pembelian ulang (repeat order) dan menjadi pelanggan tetap.
Biasanya marketing funnel ini digambarkan seperti corong yang terdiri dari berbagai tahapan antara lain, awareness (kesadaran), interest (ketertarikan), consideration (pertimbangan), intent (niat membeli), evaluation (evaluasi) dan purchase (pembelian).
Sales funnel
Sedangkan sales funnel adalah bagian atau proses yang tidak bisa dipisahkan dari marketing funnel secara keseluruhan. Keduanya memiliki gambaran corong yang sama, namun perbedaannya ada pada letak posisi pada masing-masing tahapan.
Marketing funnel lebih berfokus pada proses membangun brand awareness kepada target pasar, sedangkan sales funnel adalah funnel yang berfokus pada keputusan melakukan pembelian.
Baca juga: Apa Itu Unique Selling Point (USP)? Manfaat & Cara Menerapkan
Tujuan sales funnel
Sales funnel adalah gambaran dari tahapan perjalanan pelanggan hingga terjadi keputusan pembelian. Adapun tujuannya ialah sebagai berikut.
1. Memperkenalkan pelanggan untuk lebih mengenal brand
Tujuan sales funnel adalah memperkenalkan pelanggan agar lebih mengenal produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis. Untuk mencapai tujuan ini, kamu bisa membuat content marketing berisi tentang informasi produk atau jasa yang sedang kamu tawarkan.
Tujuan ini bisa dicapai salah satunya dengan memiliki website atau blog. Selain itu, kamu juga dapat membuat content marketing dengan memanfaatkan berbagai sosial media gratis seperti, Facebook, Instagram dan sebagainya.
2. Mendapatkan database calon pelanggan
Mendapatkan database juga menjadi salah satu tujuan sales funnel. Untuk mencapai tujuan ini, kamu bisa melakukannya dengan cara memberikan informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan, kemudian kamu bisa mendata calon pelanggan dengan meminta data nama, email, dan nomor HP untuk bisa dihubungi lebih lanjut, atau diberikan penawaran selanjutnya.
Informasi yang diberikan usahakan memang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan ya, Sob. Sehingga mereka bisa memberikan database yang selanjutnya bisa untuk follow up dan melakukan penawaran produk.
3. Menjadikan target audiens menjadi pembeli
Sales funnel adalah corong yang berfokus pada keputusan pembeli yang dilakukan pelanggan. Maka dari mengajak target audiens menjadi pembeli menjadi salah satu tujuan penting.
Setelah membuat content untuk memperkenalkan produk, tahapan selanjutnya adalah melakukan follow up. Kamu bisa memulainya dengan memberikan penawaran yang bisa memenuhi kebutuhan dan juga menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh target audiens.
4. Mengubah pembeli menjadi pelanggan
Setelah database tersebut berhasil terkonversi menjadi pembeli, maka tujuan sales funnel berikutnya adalah menjadikan pembeli sebagai pelanggan.
Tujuan ini bisa dicapai dengan cara memberikan informasi dan penawaran bermanfaat secara reguler, agar pembeli bisa melakukan pembelian ulang dan akhirnya bisa menjadi pelanggan setia.
Cara kerja sales funnel
Cara kerja sales funnel adalah dengan memberikan deskripsi mengenai tahapan penjualan. Deskripsi atau gambaran tersebut berguna dalam menentukan prospek dan memutuskan untuk bertransaksi pada produk atau jasa yang ditawarkan.
Sebagai contoh, jika ada calon pelanggan mengunjungi website dari hasil pencarian di Google tentang produk atau jasa yang dibutuhkan, mereka akan tertarik dengan websitemu kalau produk dan jasa yang ditawarkan sesuai dengan hasil pencarian mereka.
Setelah mereka tertarik kemudian mengisi form, kamu bisa menghubungi untuk menawarkan produk dan jasa yang mereka butuhkan, bisa melalui email, telepon, atau surat.
Penawaran yang kamu tawarkan bisa saja menarik pembeli, dan akhirnya mendapatkan pembelian. Itulah cara kerja sales funnel menjelaskan tahapan pelanggan hingga terjadinya pembelian.
Tahapan sales funnel
Tahapan sales funnel adalah terdiri dari 4 tahap yang meliputi AIDA yaitu, Awareness, Interest, Decision, dan Action. Keempat tahap inilah yang masing-masing menggambarkan perjalanan customer dari mulai pola pikir hingga memutuskan melakukan pembelian.
Tahapan dari sales funnel yang perlu kamu ketahui adalah:
1. Awareness (kesadaran)
Pertama, tahap sales funnel adalah awareness. Pada tahap ini adalah tahap untuk menarik perhatian konsumen. Hal ini dilakukan guna memperkenalkan produk dan jasa yang ditawarkan. Hal ini bisa kamu lakukan dengan cara membuat konten menarik dan informatif serta bisa menjawab kebutuhan calon pelanggan.
Ketika mereka menemukan produk atau jasa yang tepat, mereka mungkin akan langsung melakukan pembelian. Namun, sebaiknya pada tahap ini jangan terburu-buru, cobalah untuk memperkenalkan lebih dekat produk atau jasa kepada calon pelanggan terlebih dahulu.
Baca juga: Apa Itu Customer Retention? Keuntungan & Strategi Meningkatkan
2. Interest (ketertarikan)
Pada tahap ini customer sudah mulai tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Namun, mereka juga akan mempertimbangkan, membandingkan dengan produk lainnya, dan memikirkan pilihan-pilihan lainnya.
Cara untuk memenangkan hati pelanggan tentunya dengan membuat konten yang bisa menjelaskan unique selling point atau bedanya dengan produk-produk lainnya. Buat konsumen melakukan keputusan yang tepat jika memilih produkmu, dan berikan informasi yang solutif tentang permasalahan mereka.
3. Decision (keputusan)
Tahap sales funnel berikut sudah hampir mendekati keputusan pembelian, namun pelanggan masih mempertimbangkan satu atau dua hal.
Ini adalah waktu untuk memberikan penawaran terbaik dan terakhir agar pelanggan akhirnya memutuskan pembelian. Karena pada tahap decision sebenarnya pelanggan sudah pada tahap siap membeli. Caranya adalah dengan memberikan potongan harga spesial, kode diskon, bonus dan lain sebagainya.
4. Action (tindakan)
Tahapan terakhir adalah tindakan, pada tahap ini pelanggan akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Pada tahap action, saatnya kamu memikirkan strategi agar terjadi retention atau menjadikan pembeli menjadi pelanggan yang melakukan pembelian berulang.
Contoh sales funnel
Agar lebih memahami lebih dalam tentang sales funnel, Jagoan Hosting akan memberikan contoh bagaimana sales funnel bekerja.
Contoh sales funnel adalah misalnya kamu memiliki toko online yang menjual baju-baju wanita kekinian. Maka target audiensnya adalah wanita berusia antara tahun.
Kemudian kamu menjalankan iklan secara konvensional maupun online untuk memperkenalkan kepada audiens tentang produk kamu. Lalu kamu juga memasang landing page pada iklanmu, dan menarik pelanggan untuk mengisi form dengan penawaran potongan harga khusus.
Setelah mendapatkan beberapa database, kamu mulai melakukan penawaran untuk menarik calon pelanggan menjadi pembeli. Kamu pun menawarkan diskon untuk 10 pemesan pertama, hingga akhirnya produk baju wanita kekinian mulai rame dibeli oleh pembeli.
Bagi mereka yang merasa puas, kamu bisa memberikan penawaran secara reguler agar terus terjadi pembelian.
Strategi membangun sales funnel
Berikutnya Jagoan Hosting akan memberikan tips-tips mengenai bagaimana membangun strategi sales funnel yang efektif. 3 strategi membangun sales funnel adalah sebagai berikut.
1. Menganalisa perilaku target audiens
Dengan melakukan analisis target audiens, maka strategi sales funnel yang akan dijalankan pun semakin efektif. Sebagai pemilik bisnis kamu perlu memastikan perilaku target audiens, tahu apa yang mereka butuhkan, serta berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk melakukan pencarian produk/jasa.
2. Membuat landing page
Dukung pemasaran dengan memasang iklan melalui website. Untuk itu, kamu perlu membuat landing page. Pastikan landing page mengutamakan prospek pencarian produk atau jasa yang berkualitas untuk mendorong penjualan. Selain itu, landing page juga berguna untuk mengumpulkan database.
Namun, strategi sales funnel akan berjalan lebih efektif jika kamu memiliki website sebelum membuat landing page. Kalau kamu sedang membutuhkan website untuk bisnismu, Jagoan hosting jawabannya.
Dengan layanan Unlimited Hosting kamu sudah bisa menjalankan website bisnis dengan modal 9 RIBU rupiah. Selain itu kamu juga bisa mendapatkan domain GRATIS, fitur DIVI Premium dan full support 24/7 dari Jagoan Hosting untuk membantumu mewujudkan website yang kamu inginkan.
3. Melakukan email marketing
Lakukan email marketing secara teratur, dengan cara menawarkan produk atau jasa kepada database yang kamu miliki. Hal ini juga berguna untuk menjaga hubungan dengan para pelanggan. Di akhir pesan pada email marketing kamu juga bisa menambahkan tawaran diskon, bonus dan lain sebagainya.
Untuk melakukan email marketing tentunya kamu membutuhkan email bisnis yang bisa bikin bisnismu terlihat profesional. Dengan memiliki email bisnis juga kamu dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, pakai email bisnis Jagoan Hosting dengan domain website bisnismu sendiri!
Demikian penjelasan seputar apa itu sales funnel lengkap hingga strategi membangunnya. Bagaimana, apakah kamu tertarik menerapkannya? Bila tertarik dengan ulasan seputar bisnis seperti ini, jangan lewatkan update blog Jagoan Hosting kategori business ya. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa!