Perangkat Pada Physical Layer Model OSI Layer

Penjelasan perangkat dan layer pertama atau physical layer pada model OSI layer

Sebelum mengenal Perangkat yang terdapat pada Physical layer kita perlu mengenal apa itu Model OSI layer, pada saat kita memulai langkah ke dalam ilmu jaringan komputer, hal yang pertama kali kita pelajari biasanya adalah TCP/IP. TCP/IP bisa di analogikan seperti bahasa.

Ketika manusia bertukar informasi, manusia akan berbicara dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh pembicara maupun pendengar. Begitu juga halnya dengan komputer atau host dalam sebuah jaringan. Agar komunikasi dan pertukaran informasi bisa terjalin dengan baik, dibutuhkan bahasa sama. Walaupun merek host jaringan tersebut berbeda — beda, host masih bisa berkomunikasi dengan host lain karena menggunakan standart komunikasi yang sama, yakni TCP/IP.

Protokol internet pertama kali dirancang pada tahun 1980-an. Akan tetapi di tahun 1990-an dimana internet semakin populer dan host yang semakin banyak, mulai bemunculan protokol yang hanya bisa digunakan oleh kalangan tertentu, atau protokol yang dibuat oleh pabrik tertentu yang belum tentu kompatibel dengan protokol lain dari pabrik yang lain pula. Sehingga pada akhirnya badan International Standart Organization (ISO) membuat standarisasi protokol yang saat ini dikenal dengan protokol model Open System Interconnection atau disingkat OSI.

Model OSI ini manjadi referensi dan konsep dasar teori tentang cara kerja sebuah protokol. Dalam perkembangannya TCP/IP digunakan sebagai standart de facto.

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperabilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

* Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
* Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
* Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

contoh susunan model osi layerOSI Layer
Ketika ISO (International Standart Organization) membuat standarisasi protokol, maka terciptalah sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja protokol. Model referensi yang kemudian disebut dengan Open System Interconnection (OSI). Berdasarkan dokumen rekomendasi X.200, standart OSI ini memiliki 7 layer. Tiap layer ini memiliki definisi fungsi yang berbeda. Nah untuk kali ini saya akan membahas Physical layer atau biasa disebut juga Lapisan fisik.

> Lapisan pertama dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Protokol-protokol pada level PHY mencakup IEEE 802.3, RS-232C, dan X.21. Repeater, transceiver, kartu jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.

Berikut adalah beberapa contoh perangkat yang terdapat dalam Physical Layer atau lapisan pertama, yaitu :

contoh gambar repeater 1. Repeater adalah perangkat yang berfungsi memperluas jangkuan sinyal WIFI sehingga wilayah yang tidak dapat menangkap sinyal WIFI, bisa menangkap sinyal WIFI. Harus ada 2 alat untuk Repeater, yaitu alat untuk menerima sinyal dari server( Client ) dan alat untuk menyebarkan sinyal WIFI( Accespoint).

Berikut ini fungsi-fungsinya:

* Untuk memperluas sinyal dari Server( pemancar ).
* Untuk mempermudah akses sinyal WIFIdari Server.
* Untuk memberika sinyal pada daerah yang jauh dari Server( pemancar ).

Kelebihan dari repeater antara lain, diantaranya ialah sebagai berikut :

* Sebuah perangkat digital yang memperkuat, membentuk ulang, atau juga membuat kombinasi dari salah satu fungsi pada sinyal input digital pada transmisi ulang.
* Repeater ini bekerja pada sinyal sinyal fisik yang sebenarnya, sehingga jangan mencoba dalam menginterpretasikan data yang dikirim
* Bisa menguatkan sinyal
* Repeater omo bekerja di lapisan fisik, dilapisan pertama model OSI
Sebuah analog perangkat yang menguatkan input sinyal itu terlepas dari alam (analog atau digital)

Sedangkan untuk kekurangan dari repeater diantaranya sebagai berikut :

* Tembaga untuk serat
* Memanjangkan jarak fisik perangkat jaringan
* Repeater harus diletakkan pada tempat yang tinggi
* Tidak untuk secara serius mempengaruhi kinerja jaringan khusus tersambug dengan media yang berbeda

contoh gambar hub2. Hub (Passive and Active) adalah perangkat jaringan yang beroperasi di OSI layer 1 Physical Layer. Perangkat tersebut sebagai penyambung atau concentrator, dan menguatkan sinyal di kabel UTP. Menggunakan Hub dapat mengalami collision karena Hub tidak dapat mengenal MAC Address / Physical Address yang mengakibatkan tidak dapat memilah data yang akan ditransmisikan.

Berikut ini fungsi-fungsinya:

* Tempat menambahkan atau mengurangi workstation.
* Seperti Repeater yaitu menambah jarak network.
* Bisa mendukung interfaceyang berbeda ( Ethernet, Token ring, dan FDDI).
* Mempunyai fitur Fault Tolerance ( isolasi kerusakan )
* Mempunyai pengelolaan yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)

Adapun Kelebihan HUB diantaranya yaitu:

* HUB tergolong dalam Layer 1 dalam OSI model (physycal layer)
* HUB memiliki banyak port
* Pengguna HUB bisa melakukan sharing pada jaringan yang sama

Adapun kekurangan HUB diantaranya yaitu:

* HUB tidak mampu membaca paket-paket data
* HUB tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data
* Kecepatan komunikasi harus dibagi dengan komputer lainnya yang melakukan sharing

source :