Penulisan OM SWASTYASTU Yang Benar

Tim Edukasi – Tulisan ini di buat karena melihat beberapa Postingan status, dan komentar di media sosial. Awalnya komentar dalam penulisan Panganjali umat Hindu yang sering di singkat (OSA, OM Swastiastu,OM Suastiastu dan ada juga menulisOM Swastiasthu).

Jika tidak diberikan pemahaman mengenai tata bahasa penulisannya yang benar, maka ke depan generasi umat Hindu tidak akan tahu mana yang benar dan salah, sehingga dampak terbesarnya lagi kita akan berasumsi dan menganggap tulisan “A” , “B” atau “C” yang paling benar.

Terus bagaimanakah penulisan Panganjali (OM SWASTYASTU)yang benar?
Dalam penulisan panganjali umat Hindu ke dalam bahasa latin, biasanya merujuk kepada bahasa Sansekerta.

“Om Swastyastu” yang ditampilkan dalam bahasa Sansekerta dipadukan dari tiga kata yaitu: Om, swasti dan astu.

IstilahOm berasal dari Tri Aksara: Ang, Ung, Mang (AUM) dan nantinya digunakan sebagai PranawaOm

Getaran energi spiritual dari Tri Aksara tersebut sebenarnya disebutkan sebagai bagian dari aksara wijaksara yang diyakini memiliki kekuatan kesucian dan spritual religius dari Sang Hyang Widhi Wasa dalam wujud kesuciannya sebagai Tri Murti(Brahma, Wisnu, Siwa) dan pembinaan kehidupan spiritual,

Tri Kona, pembinaan kehidupan spiritual seluruh umat manusia.

* A; Ang (Utpatti)
* U; Ung (Sthiti)
* M; Mang (Pralina)

Sebagai Guna Awatara, Tuhan dalam wujud Tri Murti untuk menuntun umat manusia mengendalikan Tri Gunanya,

kataOmdiucapkan dalam setiap mantra dengan tiga aksara suci Ang, Ung, Mang sebagai pranawa “OM” yang bersumber dari penyatuan Dasa Aksara sebagai sumber kekuatan di dalam tubuh kita (bhuwana alit) ataupun dalam jagat raya ini (bhuana agung).

Om ini merupakan istilah yang sangat sakral sebagai sebutan atau seruan pada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam KitabBhagawad Gita kata Om ini dinyatakan sebagai simbol untuk memanjatkan doa pada Tuhan.Oleh karena itu, mengucapkan Om dengan sepenuh hati, artinya kita sedang memanjatkan doa kepada Tuhan Hyang Maha Esa.

Berikut aksara BaliOm Swastyastu yang benar:

Setelah mengucapkan Om dilanjutkan dengan kata Swasti. Dalam bahasa Sansekerta kata Swasti artinya selamat atau bahagia, sejahtera. Dari kata inilah muncul istilah Swastika, simbol agama Hindu yang universal. Kata Swastika itu bermakna sebagai keadaan yang bahagia atau keselamatan yang langgeng sebagai tujuan beragama Hindu. Lambang Swastika itu sebagai visualisasi dari dinamika kehidupan alam semesta yang memberikan kebahagiaan yang langgeng.

Secara keseluruhanSwastyastu berasal dari gabungan Su (baik) + asti (ada) + astu (semoga). Proses “sandhi” yang terjadi dalam aturan tata bahasa Sanskerta menyebabkan penulisannya menjadi Svastyastu atau Swastyastu.

Untuk penyeragaman penulisan di Indonesia, Swastyastu akan menjadi pilihan,” sedangkan penulisan akademisnya Svastyastu yang menjadi pilihan (mengingat dalam bahasa Sansekerta tidak ada huruf W).

Umat Hindu di berbagai belahan dunia memiliki keberagaman dalam pengucapan panganjali ini, seperti contohnya:

Di Thailand pengucapan Panganjalinya adalah Savaadi Kaa, Savaadi kap yang asalnya dari bahasa Sansekerta-nya yaitu Svasti.

Di India juga berbeda juga dalam menjawab panganjali yang kita ucapkan, seperti namaste, namaskar, harebol, Ram Ramdll. Di India banyak aliran kepercayaan dan beragam juga dalam pengucapan penganjalinya. Semua itu tidak dipermasalahkan, yang penting Agama Hindu disini berkonsep kepada Yadnya (Rasaketulus ikhlasan) dan rasa inilah yang menjadi sumber untuk menjalaninya.

Jikapun berbeda pengucapan, namun pada dasarnya umat Hindu mengucapkan panganjali tersebut untuk mendoakan kebaikan kepada semua orang.

*Informasi ini diambil dari berbagai sumber yang terpercaya.

Kesimpulanya:

Penulisan panganjali yang benar adalahOM SWASTYASTU yang artinya Semoga dalam keadaan baik, selamat sentosa atas lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

>> Ceks juga informasi Ragam hari ini

Semoga bermanfaat dan ilmu pengetahuan kita terus bertambah