CSMS Adalah Manfaat Tujuan Tahapan Persyatan CSMS Perusahaan
CSMS – CSMS adalah kependekan dari Contractor Safety Management System. Apa yang dimaksud dengan Contractor Safety Management System?
Contractor Safety Management System atau yang disingkat menjadi CSMS merupakan suatu sistem manajemen K3 yang diterapkan oleh suatu perusahaan dan meliputi beberapa elemen didalamnya. CSMS menjadi suatu mekanisme pertimbangan bagi suatu perusahaan untuk menilai kinerja dari berbagai pihak yang turut andil dalam pengembangan perusahaan tersebut seperti kontraktor, investor, pegawai, sampai buruh.
Lantas kapan perusahaan perlu menerapkan CSMS dan manfaat apa yang akan didapatkan oleh perusahaan dengan penerapan CSMS?
Nah, pada kesempatan kali ini kami akan berikan ulasan selengkapnya untuk Anda. Lets check these out!
Manfaat CSMS Bagi Perusahaan dan Penerapannya
CSMS yang menjadi sebuah mekanisme control dalam bentuk panduan memberikan beberapa manfaat dalam pelaksanaan kebijakan perusahaan.
Manfaat CSMS bagi perusahaan secara garis besar meliputi :
1. Meningkatkan keefektifan sistem tata kelola bagi perusahaan di segala bidang
2. Membantu mengurangi angka kecelakaan kerja dan penyakit yang terjadi akibat pekerjaan
3. Mengurangi resiko biaya pengobatan dan potensi hilangnya waktu kerja
4. Membantu meningkatkan perbaikan kinerja berbagai pihak secara lebih berkesinambungan bagi perusahaan serta pihak – pihak lain yang terkait dengan cara pengaturan program secara efektif
5. Membantu memfasilitasi hubungan antara kegiatan karyawan, partner bisnis dan juga dengan perusahaan supaya program yang selaras dapat tercipta semaksimal mungkin
6. Menjadikan administrasi dokumen perusahaan semakin jelas
7. Meningkatkan performance perusahaan
8. CSMS K3 menjadi suatu syarat penting perusahaan untuk lolos prakualifikasi perusahaan main contractor
9. Membantu meningkatkan profit perusahaan secara lebih berimbang
10. Mengurangi angka potensi terjadinya kecelakaan di lingkungan kerja
11. Membangun citra perusahaan secara positif dan kolektif
Tujuan CSMS Bagi Sebuah Perusahaan
Adanya CSMS bagi sebuah perusahaan juga memiliki beberapa tujuan. Tanpa CSMS tentu tujuan tersebut tidak akan bisa didapatkan atau diraih oleh perusahaan yang bersangkutan.
Adapun tujuan dari diterapkannya mekanisme CSMS bagi sebuah perusahaan diantaranya :
1. Guna meyakinkan bahwa seorang kontraktor yang menjalankan pekerjaannya di lingkungan perusahaan tersebut telah memenuhi berbagai macam standar dan juga kriteria K3 yang perusahaan telah tetapkan.
2. Sebagai suatu alat untuk menjaga dan meningkatkan kinerja dari K3 di lingkungan kontraktor
3. Guna mencegah dan menghindarkan potensi kerugian yang akan timbul akibat aktivitas kerja dari kontraktor
Semua aspek yang diterapkan didalam CSMS ini dapat dilakukan pada keseluruhan sektor atau bidang perusahaan baik berupa produk atau pun jasa seperti halnya di bidang oil dan gas, manufaktur, tambang, perbankan, telekomunikasi dan pada beberapa aspek yang lainnya.
Tahapan Penerapan CSMS Pada Perusahaan
Mengenai bagaimana tahapan penerapan CSMS pada sebuah perusahaan, kebanyakan mengikuti alur sebagai berikut ini :
Tahap Kualifikasi
Pada tahapan ini, resiko pekerjaan akan dinilai apakah tergolong pekerjaan low risk, medium risk atau pun high risk. Penilaian atas resiko pekerjaan yang dinilai pada tahap kualifikasi terdiri atas :
1. Jenis pekerjaan
2. Lokasi pekerjaan
3. Potensi kecelakaan karena bahaya yang ada di tempat kerja
4. Potensi kecelakaan karena melakukan aktivitas kerja
5. Potensi kecelakaan karena aktivitas kontraktor bagi perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi
6. Pekerjaan simultan yang dilakukan beberapa kontraktor
7. Intensitas kerja atau lama tidaknya sebuah pekerjaan
8. Pengalaman dan keahlian kontraktor
Tahap kualifikasi sendiri terdiri atas dua prosedur yaitu :
1. Pra kualifikasi yaitu suatu tahap yang diperlukan untuk meneliti kualifikasi kontraktor dalam hal K3. Hanya mereka yang memiliki suatu sistem K3 yang nantinya akan diikutkan didalam proses tender
2. Seleksi yaitu suatu tahap pemilihan salah satu kontraktor terbaik dari seluruh peserta tender. Tahap ini juga merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses kualifikasi.
Tahapan Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, terdiri atas tiga job desk secara umum meliputi :
1. Aktivitas awal pekerjaan
2. Aktivitas ketika pekerjaan sedang berlangsung
3. Evaluasi akhir
Mengenai penjabarannya seperti apa akan kami ulas dalam informasi berikut ini. Jadi, yang dimaksud dengan aktivitas awal pekerjaan yaitu awal komunikasi yang dilakukan antara petugas lapangan kontraktor dengan petugas lapangan perusahaan minyak atau perusahaan tambang.
Aktivitas awal pekerjaan sendiri mencakup beberapa aspek, meliputi :
1. Aktivitas pertemuan sebelum bekerja di kantor
2. Aktivitas pertemuan sebelum bekerja di lokasi kerja
3. Rencana kerja atau work plan
4. Review potensi kecelakaan dan aspek keamanan kerja
5. Memberikan respon tanggap darurat dan rencana procedural kerja
6. Aktivitas pertemuan untuk membahas keamanan kerja sebelum pekerjaan dimulai
7. Orientasi lapangan
8. Persyaratan akhir untuk keamanan kerja
9. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
Kemudian aktivitas ketika pekerjaan sedang berlangsung yaitu ketika safety inspection terjadi. Safety program dalam pekerjaan yang sedang berlangsung akan mencakup beberapa aspek meliputi safety meeting, safety promotion, safety communication, emergency drills and exercise, incident investigation.
Terakhir ada evaluasi akhir yang berupa sistem penilaian kinerja K3 selama masa pra kualifikasi dan pekerjaan sedang berlangsung. Hasil evaluasi itu sendiri nantinya akan disimpan di dalam data bank kemudian akan menjadi bahan pertimbangan apakah kontraktor tersebut layak untuk mendapatkan pekerjaan berikutnya ataukah tidak memiliki kelayakan tersebut.
Jika memang tidak layak maka pekerjaan akan dilempar pada pihak lain yang dinilai lebih layak. Untuk evaluasi akhirnya mencakup beberapa aspek berikut :
1. Kinerja keselamatan kerja
2. Jam waktu kerja yang seharusnya
3. Rata – rata frekuensi
4. Masalah – masalah yang berkaitan dengan keselamatan kerja
5. Laporan kecelakaan Kerja, kerusakan, kejadian dan anomaly
6. Pelatihan yang akan diadakan atau dilangsungkan
Masing – masing perusahaan yang mengikuti dan telah lulus dalam semua persyaratan pra kualifikasi, kualifikasi tender dari pihak kontraktor utama memiliki beberapa questioner yang dibutuhkan untuk CSMSnya sendiri. Beberapa questioner tersebut meliputi :
1. General information of company
2. Kepemimpinan dan tanggung jawab
3. Strategi tentang peraturan HSE dan dokumentasi
4. Organization, responsibility, resources, standard & documentation
5. Hazards & effect management
6. Tata perencanaan dan procedural HSE dengan prosedur operasional, kontrol perlengkapan, pemeliharaan, dan management transportasi
7. Implementation & performance monitoring
8. HSE audit & review
9. Emergency response procedure
10. HSE management – fitur – fitur tambahan
Persyaratan Mendapatkan CSMS Bagi Sebuah Perusahaan
Untuk mendapatkan semua pemenuhan tersebut, sebuah perusahaan memiliki kewajiban dalam memenuhi berbagai persyaratan utama untuk mendapatkan CSMS.
Adapun beberapa persyaratan yang dimaksud meliputi :
1. Memberikan lampiran legalitas perusahaan yang saat ini masih berlaku. Lampiran legalitas perusahaan yang dimaksud diantaranya akta pendirian atau perubahan sampai dengan tanda daftar perusahaan
2. Memiliki minimal 3 orang tenaga ahli k3 Umum yang bersertifikat K3 umum, K3 damkar (pemadam kebakaran), dan juga K3 P3K. Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh disnaker (dinas tenaga kerja) disertai dengan copy identitas dari tenaga ahli yang ditunjuk tersebut.
Sekian penjelasan yang dapat saya bagikan kali ini, semoga ilmunya dapat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita semua, Aaminn.
Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini, sampaikan pendapat atau saran anda di kolom komentar.
Lebih bermanfaat jika dibagikan ke