Apa Saja Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Suami
“Seorang suami adalah pemimpin di tengah keluarganya dan dia akan ditanya tentang orang-orang yang dipimpinnya.” Sebagaimana hadits shahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka dia bertanggung jawab untuk mendidiknya dan mendidik isterinya serta anak-anaknya. Siapa yang lalai dalam hal ini, kemudian sang isteri dan anak-anaknya berbuat maksiat, maka dia berdosa, karena sebabnya adalah karena dia tidak mendidik dan mengajarkan mereka. Jika dia tidak lalai dalam mendidik anak dan kemudian keluarganya melakukan sebagian kemaksiatan, maka dia tidak berdosa. Akan tetapi, dia tetap diwajibkan mengingatkan mereka setelah terjadi kemaksiatan tersebut agar mereka meninggalkan perkara-perkara yang bertentangan dengan syariat.
Syekh Saleh Al-Fauzan hafizhahullah berkata,
“Pendidikan terhadap anak-anak hendaknya dimulai pada usia mumayyiz. Awali dengan pendidikan agama, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
مروا أولادكم بالصلاة لسبع واضربوهم عليها لعشر وفرقوا بينهم في المضاجع (رواه أبو داود)
“Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah pada usia sepuluh tahun. Pisahkan tempat tidur di antara mereka.” (HR. Abu Daud)
Jika sang anak telah mencapai usia tamyiz, maka ketika itu, bapaknya diperintahkan untuk mengajarkannya dan mendidiknya dengan cara mengajarkannya Al-Quran dan beberapa hadits-hadits. Juga hendaknya dia mengajarkan sang anak hukum-hukum syariat yang sesuai dengan usia anak-anak, misalnya mengajarkannya bagaimana berwudu, bagaimana shalat, kemudian mengajarkannya zikir untuk tidur, ketika bangun tidur, ketika makan, minum. Karena, jika anak sudah mencapai usia tamyiz, maka dia sudah dapat memahami perintah dan larangan. Kemudian hendaknya dia juga dilarang dari perkara-perkara yang tidak layak sambil menjelaskan bahwa hal-hal tersebut tidak dibolehkan melakukannya, seperti dusta, namimah, dan lainnya. Sehingga dia terdidik dengan benar dan meninggalkan keburukan sejak kecil. Ini perkara yang sangat penting dan sering dilalaikan sebagian orang tua.
Banyak orang-orang yang tidak memperdulikan urusan anak-anaknya dan tidak memberinya arahan yang benar. Mereka biarkan saja anaknya tidak mengerjakan shalat tanpa mengarahkannya. Mereka biarkan anaknya tumbuh dalam kebodohan dan perbuatan yang tidak baik serta bergaul dengan orang-orang yang buruk, hilir mudik di jalan-jalan dan mengabaikan pelajaran mereka atau perbuatan-perbuatan negatif lainnya yang terjadi di tengah para pemuda muslim akibat kelalaian orang tuanya. Mereka akan ditanya tentang masalah ini, karena Allah menyerahkan tanggung jawab terhadap anak-anaknya di pundak mereka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat pada saat usia mereka tujuh tahun, dan pukulah mereka pada usia sepuluh tahun.” Ini merupakan perintah dan tugas bagi orang tua. Maka siapa yang tidak memerintahkan anak-anaknya melakukan shalat, dia telah bermaksiat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan melakukan perbuatan yang diharamkan serta meninggalkan kewajiban yang diperintahkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang orang-orang yang dia pimpin.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagaian orang tua, ironisnya, sibuk dengan urusan dunianya dan tidak memperdulikan anak-anaknya. Mereka tidak menyisihkan waktunya untuk anak-anaknya. Akan tetapi seluruh waktunya hanya untuk dunia. Ini merupakan bahaya yang besar dan banyak terjadi di negeri-negeri Islam yang dampaknya sangat negatif terhadap pendidikan anak-anak mereka. Maka sesungguhnya mereka tidak mendapatkan kebaikan, baik untuk agama maupun dunianya. Laa haula wa laa quwwata illa billahil’aliyyil aziim.
Pernikahan adalah salah satu bentuk relasi yang paling kuat dalam kehidupan. Islam menghargai ikatan pernikahan dengan baik. Salah satunya adalah dengan menegaskan kewajiban antara suami dan istri. Jika suami dan istri saling memahami apa saja kewajiban yang dimilikinya, maka kehidupan pernikahan yang baik akan terbentuk.
Baik istri maupun suami memiliki ruang lingkup kewajibannya masing – masing. Bagi suami, berikut ini adalah beberapa kewajibannya terhadap istri yang harus dijalankan.
1. Memberikan mas kawin dan nafkah
Sudah menjadi kewajiban seorang suami untuk memberikan mas kawin dan juga nafkah kepada istri. Pemberian ini harus dilakukan dengan penuh kerelaan. Kewajiban memberi mas kawin tidak hilang meskipun istri sudah dinikahi dan mas kawin masih belum dibayar lunas.
Sedangkan ruang lingkup nafkah yang dimaksud ini mencapai nafkah materi dan juga nafkah batin. Memberikan makanan dan pakaian kepada istri dan keluarga juga termasuk bentuk nafkah yang wajib diberikan oleh suami.
2. Menggauli istri secara baik dan adil
Dalam pernikahan, menggauli istri atau suami adalah bagian yang tak terpisahkan. Jika seorang suami ingin menggauli istrinya, maka sudah sepatutnya hal ini dilakukan dengan baik. Seorang suami juga harus bisa memperhatikan kepuasan istri saat bersenggama dan tidak hanya memikirkan kenikmatan dirinya sendiri.
3. Menjaga istri dari perbuatan dosa
Seorang suami adalah kepala rumah tangga. Dan termasuk bagian dari tanggung jawab kepala keluarga adalah menjaga keluarganya dari dosa dan api neraka. Karena itu, seorang suami harus memiliki ilmu dan kecakapan yang cukup agar bisa menjadi teladan dan memiliki wibawa untuk memimpin keluarganya.
4. Memberikan rasa tenang, cinta, dan kasih sayang
Di samping itu, perlu diingat juga bahwa sudah semestinya seorang suami mampu menjadi tempat yang aman bagi keluarganya. Baik bagi istrinya maupun bagi anak – anaknya. Perasaan aman ini bisa muncul jika suami selalu berusaha memberikan rasa tenang, cinta, dan juga kasih sayang sepenuh hatinya.
Hal ini juga sejalan dengan tujuan pernikahan itu sendiri. Yaitu membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
5. Menjaga rahasia istri
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, termasuk juga pasangan. Karena itu, sudah selayaknya jika suami dan istri saling menutupi kekurangan yang dimiliki pasangannya. Terlebih lagi jika hal tersebut berkaitan dengan urusan di atas ranjang. Seorang suami dilarang membagikan rahasia istrinya kepada orang lain. Baik dalam bentuk ucapan, tulisan, dan juga foto.
Dalam salah satu hadits disebutkan bahwa menceritakan rahasia pasangan adalah salah satu hal yang dilaknat oleh Allah,
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami : Marwan bin Muawiyah telah menceritakan kepada kami : Dari Umar bin Hamzah Al-Umari : Abdurrahman bin Sa’ad telah menceritakan kepada kami, dia berkata : Aku mendengar Abu Sa’id Al-Khudri berkata : Rasulullah Shallallahu’Alaihi Wasallam bersabda:
> Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah orang yang menyetubuhi istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian dia menyebarkan rahasianya.
Itulah beberapa kewajiban seorang suami kepada istrinya. Jika setiap pasangan suami istri menjalankan kewajibannya dengan baik. Maka keseimbangan rumah tangga dan kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah akan lebih mudah tercapai.
Apa tugas dan tanggung jawab seorang suami?
Adapun kewajiban suami terhadap isteri yakni memberikan mahar kawin, nafkah yang layak sesuai kemampuan, pakain dan Tempat Tinggal, menggauli istri secara makruf (baik), menjaga istri dari dosa, memberikan cinta dan kasih sayang.
Apa tugas suami selain mencari nafkah?
Mulai dari mengajak main, menyuapi, memandikan, menemani tidur, cuci baju, dan lain-lain. Di samping itu juga bisa membantu membereskan pekerjaan rumah, misalnya mengepel, menyapu, mencuci baju, mencuci piring, dan sebagainya.
5 nafkah suami kepada istri?
Kata Ustadz Abdul Somad, ada 5 kewajiban suami terhadap istri. “Kewajiban suami ada 5. Makan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan perhatian.
Apakah suami wajib mengerjakan pekerjaan rumah?
Adapun kesimpulan yang penulis dapatkan: Pertama, imam Nawawi dalam kitab Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab dan kitabnya yang lain menyebutkan bahwa pekerjaan rumah tangga bukanlah tugas isteri, akan tetapi itu adalah kewajiban suami.