Alat Ukur Perceived Organizational Support

Masa kerja yang dirasakan baik wanita maupun pria dianggap dapat membantu mengatasi tuntutan pekerjaan tanpa dipengaruhi tanggung jawab keluarga Cinamon Rich, 2005. Hal ini didukung oleh penelitian dari La Brooy 2013 yang menyebutkan bahwa masa kerja karyawan mempengaruhi work- family conflict. kondisi ini terjadi karena, dengan adanya pengalaman dan kompetensi yang diperoleh selama menjadi karyawan, diharapkan dapat mengembangkan strategi formal dan informal untuk mengatasi masalah yang diciptakan oleh work-family conflict WFC dan family-work conflict FWC. Oleh karena itu, semakin lamanya individu bekerja pada sebuah perusahaan, maka individu semakin mampu dalam mengatasi atau meminimalisir terjadinya work- family conflict pada dirinya Anafarta Kuruuzum, 2012.

2.5 Kerangka berpikir
Work-family conflict merupakan kondisi yang dirasakan seseorang disaat salah satu peran pekerjaan atau kelarga mengganggu peran yang lainnya yaitu keluarga atau pekerjaan Greenhaus Beutell, 1985. Biasanya hal ini terjadi pada wanita yang sudah memiliki keluarga dan memiliki anak, karena pada kondisi seperti ini wanita mengalami kesulitan karena harus menjalankan kedua perannya baik sebagai ibu rumah tangga atau sebagai karyawan ditempat kerjanya. Keadaan seperti ini disebabkan oleh adanya work stressor dan kurangnya perceived organizational support yang dialami karyawan Foley et al., 2005. Jika dibiarkan maka kondisi seperti ini, tentu dapat menghambat segala aktivitasnnya sebagai ibu dan pekerja. Adapun dimensi-dimensi work-family conflict yang terdiri dari time-based confllict, strain-based conflict dan behavior-based conflict Greenhaus Beutell, 1985 . Work-family conflict dapat dipengaruhi oleh work stressor dan perceived organizational support Foley et al., 2005. Work stressor merupakan kondisi yang tidak menyenangkan yang biasa dialami seseorang, akibat adanya tuntutan pekerjaan dan organisasi sehingga membuat seseorang yang mengalaminya merasa tertekan baik secara fisik maupun psikologis. Adapun beberapa dimensi work stressor yang dapat mempengaruhi work-family conflict terdiri dari role conflict, role ambiguity dan role overload Kahn et al., 1964. Selain itu, beberapa peneliti menyebutkan bahwa kurangnya perceived organizational support dapat menyebabkan seseorang mengalami work-family conflict. Perceived organizational support merupakan sejauh mana persepsi karyawan terhadap organisasi atau perusahaannya dalam hal memberi dukungan, kepedulian dan menghargai setiap kinerja yang dikeluarkan oleh karyawan untuk perusahaan. Jika seorang karyawan telah merasakan adanya dukungan dari organisasi, maka ini akan membuat karyawan merasa nyaman dan merasa lebih dihargai keberadaannya di organisasi tersebut Rhoades Eisenberger, 2002. Sehingga menciptakan efek yang positif bagi lingkungan kerja dan karyawan. Namun, jika hal ini tidak dirasakan oleh karyawan, maka akan menciptakan rasa tidak nyaman dalam menjalankan tugas, selalu merasa tidak puas dalam bekerja sehingga hal ini dapat menyebabkan work-family conflict. Work stressor memiliki beberapa dimensi yang diketahui dapat mempengaruhi work-family conflict. Pertama ialah role conflict, dimana role