15 Pod Vape Terbaik 2022 Panduan Lengkap Dan Review
Ingin berhenti merokok dan beralih ke vaping? Kamu bisa mencoba vaping dengan pod vape. Berbeda dengan vaping sistem lainnya, pod vape terbilang sangat mudah digunakan dan tak perlu perawatan yang rumit. Kamu tinggal mengisi baterainya sampai penuh dan pasangkan dengan pod yang telah diisi dengan liquid.
Ingin tahu lebih jauh seputar pod vape dan rekomendasi pod vape terbaik yang bisa kamu coba? Simak terus tulisan ini ya.
Rekomendasi Pod Vape Terbaik 2022
Tutupnya Juul bukan berarti industri pod vaping sudah tidak menarik lagi. Hal ini terlihat makin banyaknya pabrikan-pabrikan vaping yang membuat pod vape terbaru mereka pada tahun 2022. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
Uwell Caliburn menjadi salah satu pod vape terbaik dalam tiga tahun terakhir. Predikat ini sepertinya akan kembali dipertahankan dengan variasi terbarunya yang diberi nama Caliburn G. Dari segi fisik, Uwell tetap mempertahankan identitas Caliburn di sini, hanya saja ada perubahan dari segi desain dengan permukaan yang berpola pada bagian baterainya.
Dari segi spesifikasi, Caliburn G dibekali baterai sebesar 690mAh dengan mekanisme penghisapan yang sama. Pod ini juga memiliki dua varian coil, yaitu 1.0ohm dan 0.8ohm. Jika ingin lebih cloudy, padukan 0.8ohm dengan liquid 50:50s, sedangkan gunakan 1.0ohm untuk rasa yang lebih pekat.
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
– Daya tahan baterai yang bagus
– Bobot yang ringan
– Rasa yang kasa
– Tersedia dua pilihan untuk menggunakan (tombol atau langsung hisap)
– Banyaknya barang clone di pasaran
Buat yang sedang mencari pod vape yang bisa menghasilkan cloud dan rasa yang mirip dengan mod, Voopoo Drag S ini bisa menjadi alternatif yang menarik. Didukung dengan daya baterai sebesar 2500mAh, pod ini bisa mengeluarkan watt sampai sebesar 60W. Pada bagian body juga terdapat layar kecil yang menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan jelas.
Voopoo Drag S dibekali dengan dua metode pemakaian, yaitu dengan menggunakan tombol atau langsung hisap (draw). Untuk urusan coil, Drag S hadir dengan pod berukuran 4.5ml dengan dua pilihan coil, yaitu 0.3ohm (32-40W) dan 0.2ohm mesh coil (40-60W). Keduanya memberikan kualitas rasa yang mengesankan dan cloud yang hangat.
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
– Desain yang oke
– Cocok untuk DL vaping
– Airflow yang bisa disesuaikan
– Bisa digunakan untuk semua PnP coil
– Tidak tersedia coil MTL dalam kemasan
3. SMOK Novo X
SMOK hadir sebagai merek pod vape dengan produk yang sangat bervariasi, salah satu yang terbaru adalah SMOK Novo X ini. Pod ini hadir dengan desain yang simpel dan cara penggunaan yang mudah. Dengan baterai sebesar 800mAh, pod ini bisa menghasilkan tenaga sampai 25W.
Novo X hadiri dengan dua varian jenis pod, yaitu 0.8ohm mesh pod dan 0.8ohm dual coil pod. Keduanya bisa digunakan untuk liquid nicotin salt ataupun liquid yang reguler. Jika ingin mengincar rasa yang pekat bisa menggunakan dual coil, tapi jika ingin cloud yang lebih tebal, mesh pod jadi pilihan terbaik.
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
– Rasa liquid yang kental
– Desain yang simpel dan portabel
– Daya tahan baterai yang bagus
– Coil yang tidak bisa diganti (pod sekali pakai
– Pemasangan pod yang cukup sulit
Buat yang nggak mau ribet saat vaping menggunakan pod, Vaporesso Luxe Q ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Desainnya compact, ramping, dan tidak memiliki tombol apa pun untuk mengaktifkannya. Kamu hanya tinggal mengisi pod-nya, masukkan pod ke tempatnya lalu hisap sesukanya.
Meskipun ramping, Luxe Q dibekali dengan baterai sebesar 1000mAh, kapasitas yang sudah lebih dari cukup untuk dipakai seharian. Di dalam kemasannya kamu akan mendapatkan dua pod cadangan berukuran 2ml, satu 0.8ohm pod dan satu coil 1.2ohm mesh pod. Hebatnya lagi, pod ini masih memiliki airflow yang bisa disesuaikan dengan selera kamu saat vaping.
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
– Rasa liquid yang kental
– Desain yang simpel dan portabel
– Daya tahan baterai yang bagus
– Coil yang tidak bisa diganti (pod sekali pakai
– Pemasangan pod yang cukup sulit
Nord 4 menjadi perangkat terbaru dari seri Nord dari SMOK dan menjadi perangkat dengan upgrade paling besar selama ini. Kapasitas baterainya mencapai 2000mAh yang sudah cukup untuk dipakai seharian penuh. Untuk mengisinya pun sudah menggunakan USB Type C untuk pengisian daya yang cepat.
Keunggulan lainnya adalah tersedia dua pod berukuran 4.5ml dengan dua pilihan coil berbeda. Artinya, kamu bisa dengan mudah menukar-nukar pod dengan jenis liquiid yang berbeda di dalamnya. Terakhir, kamu juga bisa mengatur airflow yang bisa disesuaikan dengan bukaan masing-masing.
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
– Tersedia 2 pod dan 2 coil
– Kabel Type-C untuk isi daya
– Airflow ganda
– Ukuran yang lebih besar
– Coil bawaan tidak cocok untuk nicotine salt
Nah itulah rekomendasi pod vape terbaik untuk tahun 2022. Buat yang ingin melihat rekomendasi pod vape terbaik 2021, bisa lihat daftarnya di bawah ini.
Tabel pod vape terbaik Apa sih pod vape itu?
Pod vape biasa terbagi menjadi dua bagian, yaitu baterai dan pod-nya (foto: Shutterstock)Pod vape pada dasarnya adalah rokok listrik atau mods yang menggunakan prefilled atau empty cartridge, disebut dengan pod, yang digunakan untuk menyimpan e-juice.
Berbeda dengan mod vape dengan atomizer yang membuat penggunanya harus mengisi ulang tangki dan mengganti gulungan coil-nya, pod vape hanya perlu memasukkan pod-nya ke dalam perangkat sistem vape-nya.
Perangkat ini umumnya tidak memiliki tombol untuk mengaktifkannya (hanya beberapa saja yang memiliki tombol). Ia juga dilengkapi dengan soket mini USB untuk pengisian daya dan ditenagai dengan baterai berdaya kecil.
Pod vape menjadi populer karena mudah digunakan, portabel, dan ringkas. Setiap aspek pada perangkat ini sama seperti sistem non-pod. Atomizer-nya bertugas untuk memanaskan cairan sehingga memproduksi uap seperti pada vape jenis lainnya.
Cartridge isi ulang vs. non-isi ulang
Cartridge milik Juul yang tidak bisa diisi ulang (foto: Steve Heap/Shutterstock)Pod vape ini dibagi menjadi dua kategori cartridge yang berbeda, yaitu isi ulang dan non-isi ulang. Setiap tipe ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Hal ini sangat bergantung pada pilihan personal masing-masing orang. Berikut adalah perbedaan di antara keduanya.
Cartridge isi ulang: sistem isi ulang memberikan kamu kebebasan untuk memilih rasa liquid-nya. Dikenal juga dengan istilah open-system vape, perangkat ini menggunakan pod kosong yang bisa diisi secara manual.
Cartridge non-isu ulang: disebut juga sebagai closed-system vape. Cartridge ini telah diisi oleh liquid dengan rasa tertentu, kamu bisa menemukan model ini pada merek Juul. Keuntungannya adalah kamu tidak perlu bingung mau pakai liquid yang mana dan tidak perlu repot menuangkan liquid ke pod yang ukurannya kecil itu.
INGIN MENCOBA ATOMIZER RDA? SIMAK REKOMENDASI ATOMIZER RDA TERBAIK DI SINI
Kelebihan Pod Vape
Salah satu keunggulan pod vape adalah mudah digunakan oleh para vapers pemula (foto: Shutterstock)> Simpel dan mudah digunakan
> Ukurannya kecil dan ringkas
> Dirancang untuk pengguna yang ingin berhenti merokok
> Konsumsi liquid yang sedikit
> Mudah untuk mengganti-ganti rasa
> Mudah dirawat
Sistem pod vape ini menawarkan begitu banyak kelebihan dibandingkan dengan model vape lainnya. Kelebihan yang paling utama adalah kenyamanan dan kepraktisan. Perangkat ini mudah digunakan yang membuatnya lebih dilirik oleh mantan perokok yang tidak ingin repot dengan segala macam urusan teknikal dalam vaping.
Kelebihan lainnya yang bisa dirasakan oleh pengguna sistem vape lainnya adalah kemudahan untuk menggonta-ganti rasa. Mereka tinggal melepaskan pod-nya dengan pod yang lainnya. Ucapkan selamat tinggal kepada ganti kapas atau burning sampai kering!
Jika ingin lebih menghemat liquid, pod vape merupakan pilihan terbaik. Perangkat ini hanya mengonsumsi sedikit liquid dalam setiap pemakaiannya, artinya kamu bisa lebih efektif dan hemat. Selain itu, kamu juga tidak perlu repot merakit coil dan melakukan perawatan lain seperti yang dilakukan pada sistem vape lainnya.
Kekurangan pod vape
Baterainya yang kecil membuatnya harus diisi ulang cukup sering (foto: Shutterstock)> Kapasitas baterai yang kecil
> Produksi uap yang sedikit
> Pilihan rasa yang terbatas
> Harga yang relatif mahal
Pod vape memang menjadi alternatif yang bagus sebagai pengganti rokok, tapi tetap memiliki kekurangan. Bentuknya yang kecil membuat perangkat ini hanya memiliki daya baterai yang kecil dibandingkan dengan vape lainnya. Kekurangan lainnya adalah variasi liquid yang terbatas dan harganya yang cukup mahal.
SIMAK REKOMENDASI MOD VAPOR TERBAIK DI ARTIKEL INI
Cara menggunakan pod vape
Pastikan pod telah terisi dan kapasnya telah meresap dengan baik sebelum memulainya (foto: Shutterstock)> Pastikan baterainya terisi penuh. Daya baterainya yang kecil membuat kamu tidak bisa berlama-lama menggunakannya jika kondisi baterai tinggal sedikit
> Jika kamu menggunakan pod yang bisa diisi, buka penutupnya dan tuangkan liquid ke dalamnya
> Setelah diisi, diamkan sejenak sekitar 5 sampai 10 menit agar liquid terserap dengan baik ke dalam kapasnya
> Pastikan pod terpasang dengan baik ke perangkatnya. Jika ada tombol aktif, pastikan kondisinya telah menyala
> Jika menggunakan pod tipe draw activated (hisap untuk mengaktifkan), kamu tinggal menghisapnya langsung. Jika ada tombolnya, tahan tombol saat kamu menghisapnya
Itulah hal-hal yang harus kamu perhatikan saat menggunakan pod vape. Untuk memaksimalkan masa pakai, jangan menggunakannya saat pod dalam kondisi kosong karena kamu bisa merusak coil dan sekaligus menghasilkan aroma gosong pada uapnya.
Saat liquid-nya tinggal sedikit, isi kembali atau ganti pod-nya. Usia pod sendiri bisa bertahan satu hingga dua minggu tergantung dari seberapa sering pemakaian. Setelah melewati masanya, kamu harus segera mencari pengganti pod-nya.
Varian E-Juice (Liquid) untuk pod isi ulang
Cartridge isi ulang milik Smok Infinix (foto: Smok)Berbeda dengan vape lainnya, spesifikasi e-juice atau liquid sedikit berbeda. Hal yang paling terlihat adalah kandungan nikotin di dalamnya yang cukup besar, yaitu mulai dari 25mg. Kandungan nikotin yang besar ini membuat sensasi throat hit (TH) yang kencang saat vaping. Oleh karena itulah, vaping dengan menggunakan pod vape sensasinya sama seperti sedang merokok. Pada umumnya, ada dua jenis e-juice yang bisa digunakan pada pod vape.
Salt nicotine: jenis liquid paling umum yang digunakan pada pod vape. Pertama kali diperkenalkan dan dipopulerkan oleh JUUL pod vape.
Free-base liquid: Liquid yang umumnya digunakan pada vape selain pod dan memiliki kandungan nikotin lebih kecil. Namun, kamu harus memperhatikan kadar PG-nya, minimal kadar PG-nya sebesar 50%. Rasio terbaik untuk menikmati free-base di pod vape adalah 50/50 antara VG/PG-nya. Beberapa pod vape juga bisa bekerja dengan baik dengan liquid berkadar VG yang lebih tinggi.
Rekomendasi Pod Vape Terbaik . JUUL, pelopor pod vape dan paling populer
Juul bisa dibilang menjadi pelopor vaping dengan sistem pod seperti ini. Kepraktisan menjadi senjata utama dari pod ini. Juul memiliki pod yang tidak bisa diisi ulang dan memiliki varian liquid-nya tersendiri. Perangkatnya hanya terdiri dari dua komponen, yaitu baterai dan pod yang telah diisi.
Juul pod hadir dengan kandungan nikotin sebesar 59mg/mL dan tersedia dalam delapan rasa. Pod dengan rasa Virginia Tobacco dan Mint juga hadir dalam pilihan kandungan nikotin 3%. Satu pod biasanya bisa bertahan mulai dari satu sampai dua hari, tergantung dari seberapa sering pemakaiannya.
[blproducts title=”Rekomendasi Juul Pod di Bukalapak” ids=”1z4v24v,2j7tpj4,2siivrv,2bej2ji”]
Daya tahan baterainya tidak selama penggunaan pod-nya. Kamu harus mengisi dayanya setidaknya satu kali sehari jika kamu sering menggunakannya. Pengisian daya akan memakan waktu selama kurang lebih 50 menit.
Perangkat dibekali dengan fitur indikator baterai. Untuk mengecek kondisi baterai, kamu tinggal mengetuk perangkatnya dan lampu pun akan berkedip. Lampu hijau artinya baterai masih penuh, kuning artinya tinggal setengah daya, dan merah artinya Juul sudah harus diisi dayanya.
2. Lost Vape Orion DNA Go
Lost Vape Orion merupakan pod pertama yang menggunakan chipset DNA. Chipset inilah yang membuat Orion berada di kelas yang berbeda dibandingkan dengan pod vape lainnya di dalam daftar ini. DNA mampu mengeluarkan tenaga sampai 40 watt, tenaga ini bisa dibilang terlalu besar untuk sebuah pod.
Fiturnya juga canggih. Kamu bisa mengatur besaran watt-nya sendiri untuk mendapatkan rasa nikotin yang pas. Terdapat juga fitur reply yang membuat pod ini mereproduksi puff berdasarkan pilihan kamu. Misalnya, saat berada di puff ketiga kamu merasa liquid berada dalam kondisi terbaik, kamu tinggal menekan tombol untuk merekam keadaannya.
[blproducts title=”Rekomendasi Lost Vape Orion DNA Go” ids=”nfb6dj,25byw9u,2nw4ofk,2fwvn62″]
Harga yang dibanderol pun terbilang mahal untuk ukuran pod, yaitu mulai dari Rp1 jutaan. Pod-nya sendiri dijual mulai dari Rp75 ribu atau sekitar dua kali lipat harga pod lainnya. Namun, fitur-fitur di dalamnya pun sudah dua kali lipat dibandingkan pod-pod lainnya.
SIMAK ULASAN LENGKAP ORION DNA GO BY LOST VAPE DI SINI
3. SMOK Nord
SMOK Nord merupakan pod vape yang serbabisa dari SMOK. Nord menggunakan pod sebesar 3 mL dengan tipe coil yang berbeda-beda yang cocok digunakan untuk gaya menghisap direct lung dan mouth to lung (MTL). Bobotnya lebih berat dibandingkan pod lainnya. Namun dengan spesifikasi fisik tinggi 8 mm, lebar 6 mm, dan tebal 4 mm, pod ini memiliki kapasitas baterai yang lebih besar, yaitu 1100 mAh dengan output sebesar 15 watt.
Dengan daya sebesar itu, Nord bisa bertahan cukup lama. Namun, jika kamu memakainya terus-terusan, baterai akan cepat habis terutama saat menggunakan mesh coil. Kamu tidak perlu takut kehabisan baterai karena Nord memiliki tiga indikator baterai, yaitu hijau (70-100%), kuning (30-70%), dan merah (di bawah 30%). Buat jaga-jaga, isi segera dayanya saat lampu indikator berwarna merah.
[blproducts title=”Rekomendasi Smok Nord di Bukalapak” ids=”1jwrwhx,2bg368e,2bnisn0,1xshqlf”]
Desain dan konstruksinya terasa solid dan memiliki daya tahan yang menjanjikan. SMOK Nord memiliki tombol untuk mengaktifkannya. Jangan lupa untuk mematikannya saat sedang tidak digunakan. SMOK menghadirkan variasi desain dan warna yang variatif untuk Nord. Saat ini telah tersedia variasi pola cobra dan resin dengan warna yang berbeda-beda.
SIMAK ULASAN LENGKAP DARI SMOK NORD KIT DI ARTIKEL INI
4. Uwell Caliburn
Dikenal dengan sub ohm tanks-nya, Uwell mencoba bermain di ranah pod vape dengan merilis Caliburn ini. Caliburn menggunakan pod isi ulang ukuran 2 mL dengan coil paralel sebesar 1.4-ohm dengan lubang pengisian liquid di bagian atas.
Pod ini memiliki sistem firing ganda, yaitu draw-activated dan tombol yang berfungsi sebagai firing juga. Dari segi bodi, Caliburn lebih besar dibandingkan dengan Juul dan sedikit lebih pendek dibandingkan dengan Smok Infinix. Materialnya menggunakan alumunium alloy dengan bobot sekitar 34 gram (25 gram tanpa pod).
[blproducts title=”Rekomendasi Uwell Caliburn di Bukalapak” ids=”1w882e1,1uz08wk,1vlg47v,1v5kcxy”]
Uwell membekali pod ini dengan baterai 520 mAh dengan output sebesar 11 watt. Untuk mengaktifkannya, tekan tombol lima kali secara cepat. Adapun pengecekan daya baterai dapat dilakukan dengan menekan tombol satu kali. Indikator baterai dibagi dalam tiga warna, hijau (di atas 60%), biru (30-60%), dan merah (di bawah 30%).
5. SMOK Infinix
Dilihat dari segi bentuk, SMOK Infinix ini mirip seperti Juul, hanya saja hadir dengan pod yang bisa diisi ulang. Infinix memiliki baterai berkapasitas 250 mAh, draw-activated, dan pod sebesar 2 mL. Desain yang membedakannya dengan Juul adalah hadirnya lekukan tegas pada bagian bodi. Kami merasa ini hanya aksen belaka karena tidak mempengaruhi faktor grip sama sekali.
[blproducts title=”Rekomendasi Smok Infinix di Bukalapak” ids=”1ls1czg,2fmc1tk,1mgwtt6,yxx4l4″]
Kapasitas baterai 250 mAh memang terbilang kecil dan ini bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan. Namun, baterai ini bisa terisi dengan cepat melalui port USB (terletak di bagian bawah perangkat) hanya sekitar 25 menit saja sampai kondisi penuh dari kondisi kosong.
SIMAK ULASAN LENGKAP SMOK INFINIX DI ARTIKEL INI
6. Suorin Edge
Suorin Edge merupakan pod vape dengan baterai berdaya 230 mAh (yes, lebih katro dibandingkan SMOK Infinix) yang bisa dilepas. Sebagai solusi baterai berdaya kecil ini, Suorin menyertakan satu baterai cadangan di dalam paketnya. Baterai ini bisa mengeluarkan daya output sebesar 10 watt.
[blproducts title=”Rekomendasi Suorin Edge di Bukalapak” ids=”1l5n1cl,1nl10wr,1nighfz,1xnlhth”]
Pod ini memiliki desain yang ramping dengan garis tegas seperti halnya Infinix. Bagian luarnya memiliki materai alumunium alloy yang kuat dan hadir dengan tiga varian warna berbeda, yaitu merah, silver, dan hitam. Pada bagian bodinya terdapat indikator LED yang menunjukkan daya tahan baterai. Fitur lainnya yang membedakan dengan pod sejenis adalah Edge hadir dengan konektor Type-C yang bisa lebih cepat mengisi dayanya.
CEK REVIEW LENGKAP DARI SUORIN EDGE DI SINI
7. Thumb Turbo Vape x TRX
Seperti namanya, pod vape yang satu ini memiliki desain bentuk seperti sebuah jempol. Materialnya terasa sangat bagus dan terasa berkelas saat dipegang. Bagian tengahnya memiliki material besi yang cukup tebal lalu diletakkan ke dalam sasis yang terbuat dari plastik. Salah satu alasan yang masuk akal kenapa Thumb tidak menggunakan keseluruhan konstruksi menggunakan besi adalah untuk menjaganya tetap ringan dibawa.
Pada bagian bodinya hanya terdapat satu lampu indikator baterai dan cara firing-nya pun sudah draw-activated. Lampu indikator akan menyala saat sedang dihisap. Pod dan bagian bodinya mudah untuk dilepas dan ada sensasi klik saat sewaktu dipasangkan untuk faktor keamanan.
[blproducts title=”Rekomendasi Thumb Vape di Bukalapak” ids=”1alw5ha,1rpl0mu,1gz8gfb,1nhnnjj”]
Thumb hadir dalam dua versi, pod yang pre-filled dan yang bisa diisi ulang. Salah satu kekurangan pod isi ulangnya adalah tutup pod yang sulit dibuka dan warna pod yang cenderung gelap sehingga sulit melihat isi liquid di dalamnya.
Review Pod Thumb by Turbo Vape x RTX, Patut Diacungkan Jempol
8. Suorin Air
Suorin Air memiliki bentuk yang ergonomis dan portabel. Tinggi dan lebarnya tak lebih dari sebuah kartu kredit sehingga dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam kantong celana. Suorin Air hadir sebagai open pod system, artinya pod-nya bisa diisi ulang. Kamu bisa mengisinya dengan liquid yang disukai.
Namun, coil resistance-nya yang sebesar 1.2Ohm membuat kamu harus memahami jenis liquid yang bisa terasa maksimal di sini. Suorin merekomendasikan liquid dengan rasio 70/30 VG/PG untuk hasil terbaik dan jangan menggunakan rasio 60/40 untuk menghindari kebocoran liquid.
[blproducts title=”Rekomendasi Suorin Air di Bukalapak” ids=”mqoib1,89a743,2shjo00,15926vr”]
Pod-nya memiliki volume sebesar 2ml yang cocok untuk dipakai seharian. Waktu penggantian pod tergantung pada seberapa sering pod tersebut diisi. Namun, waktu yang ideal adalah saat telah melewati lima kali pengisian ulang.
9. Vaporesso Degree
Bagi para pemula, Vaporesso Degree ini sangatlah sempurna. Pengoperasiannya sangat mudah, tinggal isi dengan liquid favorit dan langsung vaping. Pengaturannya telah dikonfigurasi secara otomatis dan pod vape ini akan memberikan notifikasi saat liquid harus diisi ulang.
Fitur menarik lainnya adalah adanya AXON chip dan mode Pulse untuk firing. Dengan fitur ini kamu dapat merasakan pengalaman vaping yang lebih intens. Untuk output-nya, reproduksi rasa tetap terjaga dengan baik, meskipun masih kalah dengan pod keluaran SMOK ataupun Caliburn. Degree juga telah dilengkapi dengan fitur pengaturan udara yang membuatnya berbeda dengan pod lainnya. Dukungan baterai bertenaga 950mAh dan fitur pengisian cepatnya membuat kamu tak perlu khawatir kehabisan daya terlalu lama untuk vaping.
Salah satu kekurangannya adalah lubang untuk mengisi liquid-nya cukup kecil dan terletak di bagian atas. Untuk menghindari rembes saat mengisi, kamu sebaiknya menggunakan botol liquid yang telah disediakan di dalam paket pembelian. Cukup repot memang, tapi daripada rembes kan.
10. SMOK Fetch Mini kit
SMOK sepertinya menjadi pabrikan yang paling agresif dalam menghadirkan varian perangkat pod vape. Selain Infinix dan Nord yang ada di daftar di atas, SMOK juga memiliki SMOK Fetch Mini yang tak kalah hebatnya. Pod vape ini memiliki fitur firing 40W, dukungan layar indikator, tapi kapasitas liquid-nya cukup kecil, yaitu 3.7 mL saja.
Hal yang membuat Fetch Mini masuk ke dalam daftar ini adalah karena kemampuannya untuk reproduksi rasa yang maksimal. Kualitasnya hampir sama dengan Uwell Caliburn, ditambah dengan cloud yang cukup tebal.
Dengan dukungan baterai sebesar 1200mAh, 10 variasi coil yang berbeda, dan ukurannya yang praktis, Fetch Mini menjadi salah satu pod vape yang layak untuk dicoba.
Itulah rekomendasi merek dan jenis pod vape tersebut merupakan pilihan terbaik yang bisa kamu pilih berdasarkan harga dan fitur-fitur yang dimilikinya. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Hal yang harus kamu perhatikan adalah cara menggunakannya dan tentu saja faktor keamanan saat vaping. Keep vaping and stay safe!